Menjadi Tangguh, Simulasi dan Edukasi Bencana Membentuk Masyarakat Siap Hadapi Ancaman

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 23 April 2025 | 00:13 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Lumajang, InfoPublik – Kabupaten Lumajang, yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, juga memiliki tantangan tersendiri dalam hal kebencanaan.

Terletak di wilayah rawan bencana, Lumajang memiliki 12 dari 14 potensi bahaya bencana yang teridentifikasi di Provinsi Jawa Timur. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan bersama.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, saat dikonfirmasi, Selasa (22/42025).

Ia menyebutkan, potensi bencana yang dimaksud meliputi gempa bumi, erupsi Gunung Semeru dan Gunung Lemongan, banjir, tsunami, angin kencang, kekeringan, tanah longsor, serta beberapa bentuk bencana lainnya.

"Gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi, pernah kita alami. Tapi bukan berarti kita harus hidup dalam ketakutan. Yang kita butuhkan adalah kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak," terang Yudi.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, BPBD Lumajang terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa, relawan, hingga lembaga lintas sektor. Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap lapisan masyarakat memiliki akses informasi, pelatihan, dan jalur evakuasi yang tepat.

"Prinsip kami adalah membangun masyarakat yang tangguh, bukan panik. Justru melalui informasi yang jelas dan latihan yang rutin, kita bisa mengurangi risiko, menyelamatkan lebih banyak nyawa, dan mempercepat pemulihan saat bencana terjadi," tambahnya.

Masyarakat pun diajak untuk tidak mengabaikan peran doa dan sikap tenang dalam menghadapi setiap potensi ancaman. Dalam setiap program edukasi kebencanaan, BPBD tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga mengajak masyarakat menumbuhkan empati, solidaritas, dan kekuatan batin.

Selain itu, sejumlah sekolah dan komunitas warga kini aktif terlibat dalam program simulasi evakuasi dan pendidikan bencana. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa kesadaran kolektif semakin tumbuh, dan ketangguhan bukan lagi hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

"Dengan informasi yang benar, langkah yang tepat, dan hati yang tenang, kita bisa menghadapi apapun. Lumajang adalah rumah kita, dan bersama-sama kita jaga dan lindungi," ucap Yudi menutup wawancara.

Kabar ini menjadi pengingat bahwa bencana memang tak bisa dihindari, namun dampaknya dapat diminimalkan jika kita mau bersiap. Ketika masyarakat bersatu, harapan dan rasa aman pun akan tetap terjaga, meski berada di tengah potensi risiko. (MC Kab. Lumajang/BPBD/Yon’s/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 21 Mei 2025 | 11:42 WIB
Edukasi Anti Boros Makanan, PKK Lumajang Libatkan Masyarakat dari Rumah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 21 Mei 2025 | 07:12 WIB
Cuaca Ekstrem di Lumajang, Bupati Imbau Warga Tetap Tenang dan Waspada
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 21 Mei 2025 | 06:54 WIB
Pancasila Jadi Pilar Hadapi Gejolak Geopolitik Dunia
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 20 Mei 2025 | 16:48 WIB
Tangkal Disinformasi, Kominfo-KPU Lumajang Galakkan Kolaborasi Strategis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 20 Mei 2025 | 16:43 WIB
Program Berseri di Kebonsari: Kolaborasi Warga Menjadi Solusi Ekologis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 20 Mei 2025 | 16:17 WIB
Harkitnas ke-117, Menyalakan Api Perubahan dari Lumajang untuk Indonesia