- Oleh Wandi
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 13:21 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 22 April 2025 | 06:23 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 186
Pekanbaru, InfoPublik – Provinsi Riau mencatat capaian positif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Hingga pertengahan April 2025, realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi mencapai 22.969 hektare, meningkat sebesar 3.995 hektare atau 20,8 persen dibanding periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 19.014 hektare.
Data dari Kementerian Pertanian dan LTT WAG Nasional 2025 menunjukkan rincian LTT bulanan Riau pada Januari seluas 5.988 hektare, Februari 8.544 hektare, dan Maret 4.866 hektare. Meski terjadi penurunan pada Maret, secara kumulatif Januari–Maret 2025 tetap menunjukkan tren peningkatan, dengan total capaian 19.398 hektare, surplus 778 hektare dibanding periode yang sama tahun lalu.
Plt Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi lintas sektor serta penerapan teknologi pertanian yang konsisten.
“Selama dua dekade terakhir, produktivitas padi di Riau mengalami peningkatan signifikan berkat penggunaan benih unggul, bantuan pupuk, pengelolaan pengairan, alsintan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, dan penyuluhan berkelanjutan,” ujar Job Kurniawan melalui keterangan pers yang diterima pada Rabu (16/4/2025).
Dari total 22.969 hektare LTT, sebagian besar merupakan pola tanam reguler sebesar 19.652 hektare. Program optimalisasi lahan (Oplah) menyumbang 3.281 hektare, dan sisanya 35 hektare berasal dari padi gogo.
Pertumbuhan LTT terjadi secara bertahap:
Kontribusi terbesar berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir dengan total LTT 10.149 hektare dalam tiga bulan pertama 2025. Kabupaten Siak menyumbang 3.027 hektare, disusul Kabupaten Kampar dengan 2.158 hektare.
Keberhasilan ini, lanjut Job Kurniawan, merupakan hasil kerja sama Pemerintah Daerah, TNI/Polri, Badan Pusat Statistik, serta dukungan teknis dari pemerintah pusat.
“Dengan sinergi semua pihak, kami optimistis swasembada pangan di Riau dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujarnya.
Riau juga mengacu pada Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Tahun 2024 mengenai luas baku sawah (LBS), dengan total LBS mencapai 59.181 hektare. Kabupaten Rokan Hilir menyumbang 13.548 hektare, Indragiri Hilir 16.539 hektare, dan Pelalawan 6.521 hektare.
“Selama enam tahun terakhir, Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah dengan produktivitas padi tertinggi di Riau, dengan rata-rata 4,47 ton per hektare. Kami berharap LTT terus meningkat sebagai bagian dari program swasembada pangan berkelanjutan,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/wjh)