Irban IV Morowali: Fokus Pengawasan Dana Desa dan Pengelolaan BUMDes untuk Perekonomian Lokal

Morowali, InfoPublik – Inspektorat Daerah Kabupaten Morowali terus memperkuat fungsi pengawasan dalam mendukung Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Morowali.

Hal tersebut disampaikan oleh Inspektur Pembantu Wilayah IV (Irban IV), Muhamad Yusuf Jacub, saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (10/4/2025).

Muhamad Yusuf Jacub menjelaskan bahwa sebagai Irban Wilayah IV, ia membawahi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Sombori Kepulauan, dan Kecamatan Menui Kepulauan, serta membina 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa pengawasan dilakukan secara berkelanjutan setiap tahunnya dengan fokus utama pada pengelolaan Dana Desa, khususnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Kami mendorong desa-desa untuk lebih inovatif dalam memanfaatkan potensi lokal, khususnya sektor perikanan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dana BUMDes jangan hanya digunakan untuk pinjaman tunai, tetapi lebih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.

Pengawasan juga difokuskan pada pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu. Yusuf menekankan pentingnya untuk tidak memaksakan pekerjaan ketika waktu sudah mepet karena dapat merugikan keuangan negara.

“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan, menghindari keterlambatan yang dapat berdampak pada anggaran,” tegas Yusuf.

Ia juga menekankan perlunya kerja sama tim dalam penyelenggaraan program, baik di tingkat OPD maupun di tingkat desa. Menurutnya, beban pekerjaan harus dibagi dengan baik agar tidak ada individu yang terlalu terbebani.

Sebagai bagian dari pengawasan internal pemerintah daerah, Inspektorat Morowali mendukung penuh pelaksanaan Program 100 Hari kepala daerah terpilih.

“Kami sangat mendukung program ini karena tujuannya adalah mendorong kemajuan daerah. Sinergi antar-OPD menjadi kunci agar seluruh program pemerintahan dapat berjalan dengan sukses,” ungkapnya.

Dalam menghadapi temuan pengawasan, Inspektorat menerapkan pendekatan persuasif sepanjang tidak ada kerugian keuangan negara atau daerah. "Fokus kami bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang terbaik," lanjut Yusuf.

Ke depan, Yusuf menjelaskan bahwa pengawasan akan lebih menekankan pada kualitas pekerjaan konstruksi dan kesesuaian dengan spesifikasi teknis. Oleh karena itu, pengawasan internal oleh OPD perlu ditingkatkan untuk memastikan mutu pekerjaan di lapangan.

Sebagai wilayah pengawasan yang mencakup daerah kepulauan, Irban IV menaruh perhatian besar pada pembinaan yang berkelanjutan dan rutin.

“Pembinaan ini tidak hanya dilakukan saat triwulan, tetapi terus-menerus. Tujuannya agar pembangunan desa dan pengelolaan Dana Desa dapat berjalan sesuai regulasi dan maksimal,” kata Yusuf.

Ia juga menambahkan bahwa dalam penyusunan dan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh para konsultan, OPD harus lebih cermat dan berhati-hati. Banyak kegagalan konstruksi yang disebabkan oleh lemahnya perencanaan dan pengawasan dari pihak konsultan.

Yusuf menegaskan bahwa program-program pemerintah harus terarah, terukur, dan sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

"Semua program harus dijalankan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," pungkasnya.

MC Morowali/Octaviana