Beratnya Capai 1,8 Kg, Khofifah Kenalkan Alpukat Kelud Berukuran Jumbo Asli Kediri

: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Desa Wisata Jambu yang terletak di Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/3/2025). Foto: dok.humasjatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 16 Maret 2025 | 16:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 194


Kediri, InfoPublik - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Desa Wisata Jambu yang terletak di Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/3/2025). Kesempatan tersebut dimanfaatkan Khofifah untuk melihat dan berkeliling kebun alpukat kelud asli Kabupaten Kediri.

Menurutnya, alpukat kelud memiliki keunikan dari bentuknya yang lebih besar dengan biji yang sangat kecil, dibandingkan dengan alpukat pada umumnya. "Saya sudah mendengar cukup lama, varietas alpukat kelud. Kalau di sosial media seringkali disebut tanpa biji. Walaupun ada bijinya kecil di ujung,"imbuhnya.

Khofifah bahkan mengaku takjub melihat ukuran buah alpukat yang beratnya bisa mencapai 1,8 kg. Dengan warna daging buah yang kuning dan lembut serta biji yang kecil, alpukat kelud sangat potensial menjadi rekomendasi di berbagai daerah, bahkan nasional dan internasional.

"Ini artinya ada proses kreativitas dan inovasi. Karena ini proses pembibitannya dilakukan oleh Pak Agus sendiri. Dan inovasi yang sudah beliau lakukan sudah mencapai 70 varietas alpukat," tuturnya.

Gubernur juga berpesan agar seluruh inovasi dan ide tersebut bisa segera diproses HaKI-nya (Hak atas Kekayaan Intelektual). "Karena ini original, ide kreatif beliau inovasi beliau dan bisa dijadikan referensi bersama bagi mereka yang memang memiliki passion di sektor agrobis ini," pesannya.

Untuk itu, Ia secara khusus mengapresiasi segala bentuk inovasi dan kreativitas masyarakat di sektor agrobis seperti yang ada di Desa Wisata Jambu Kediri. Diharapkan, bisa menjadi contoh dan referensi bahwa semua daerah bisa melakukan inovasi hingga pembudidayaan sesuai dengan kondisi wilayahnya masing-masing.

"Tentu pemerintah sangat berterima kasih kepada masyarakat yang berinovasi dan memiliki kreativitas seperti Pak Agus ini. Termasuk juga bisa menjadi wisata edukasi bagi masyarakat," katanya.

Tidak hanya itu, para penggiat agrobis juga diharapkan bisa melihat tren atau kegemaran yang tengah populer di masyarakat. Seperti tren hampers atau ucapan selamat yang populer dalam bentuk pohon buah atau bunga dalam pot. Hal ini, selain bisa mendatangkan keuntungan juga bisa menjadi upaya bersama untuk menjaga alam sekitar.

"Saya ketika melihat tanaman, buah, dan bunga itu rasanya happy banget. Ini artinya kita didorong terus untuk melakukan seluruh daya dukung lingkungan alam yang ada di sekitar kita," tambahnya.

Sementara itu, pemilik kebun alpukat, Agus Joko Susilo mengaku sangat bangga dan termotivasi atas kunjungan Gubernur Khofifah. Ia mengaku telah melakukan berbagai inovasi khususnya untuk buah alpukat hingga mencapai 70 varietas.

"Bu Gubernur adalah salah satu penyemangat kami. Dan produk unggulan di sini adalah alpukat kelud, di mana nama itu kami ambil dari nama Gunung Kelud yang ada di Kediri. Panjangnya bisa sampai 40 cm dengan berat 1,8 kg," tuturnya.(MC Jatim/ida/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 26 April 2025 | 01:44 WIB
ITS Sosialisasikan Beasiswa FAST-D, Unggulan, dan Global Excellence Scholarship
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 25 April 2025 | 17:46 WIB
Guru Besar Unair Soroti Ancaman Mikroplastik untuk Kesehatan Manusia
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 26 April 2025 | 02:12 WIB
Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan Gigi Anak
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 25 April 2025 | 17:56 WIB
Guru Besar FKM Unair Ungkap Strategi Pencegahan Masalah Kesehatan Masyarakat
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 24 April 2025 | 22:17 WIB
Tim PDKB PLN UIT JBM Amankan Infrastruktur Ketenagalistrikan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 24 April 2025 | 19:53 WIB
Bupati Pasuruan: Pemenang Duta Baca Harus jadi Pribadi yang Kaya Literasi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 24 April 2025 | 17:30 WIB
Sebagian Guru Raudhatul Athfal di Bojonegero Belum Bersertifikasi