- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 24 Maret 2025 | 05:01 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 13 Maret 2025 | 15:15 WIB - Redaktur: Juli - 3K
Lumajang, InfoPublik - Upaya Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam menstabilkan harga bahan pokok melalui pasar murah mulai membuahkan hasil. Setelah mengalami inflasi sebesar 2,86 persen sejak awal tahun akibat kenaikan harga beras, cabai rawit, dan cabai merah, kini Lumajang mencatat deflasi hingga minus 0,99 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lumajang, Moch Sonhaji, menyebut bahwa langkah cepat pemkab dengan menggelar pasar murah menjadi solusi efektif dalam meredam lonjakan harga.
“Pasar murah menjadi alternatif yang terbukti membantu menstabilkan harga, terutama bawang merah, cabai rawit, dan telur ayam ras yang sebelumnya menjadi penyumbang inflasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, Pemkab Lumajang juga terus memantau Indeks Perkembangan Harga (IPH) setiap pekan sebagai langkah preventif dalam mengendalikan inflasi. Dengan pemantauan ini, pemerintah bisa lebih sigap dalam mengantisipasi kenaikan harga komoditas yang berpotensi memicu inflasi.
“Pantauan harga mingguan ini sangat penting. Ada 20 komoditas yang dipantau sesuai ketentuan pusat, seperti beras, tepung terigu, dan telur ayam. Data ini menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan agar inflasi tetap terkendali,” jelas Sonhaji.
Menurutnya, pola konsumsi masyarakat yang meningkat pada momen-momen tertentu juga menjadi faktor utama terjadinya inflasi. Misalnya, saat hari besar atau perubahan cuaca yang mempengaruhi ketersediaan bahan pangan.
Namun, dengan adanya intervensi pasar yang tepat sasaran, diharapkan harga-harga tetap stabil, daya beli masyarakat terjaga, dan kesejahteraan semakin meningkat. “Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita bisa menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi di masa mendatang,” pungkasnya. (MC Kab. Lumajang/An-m)