- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 17 Maret 2025 | 14:28 WIB
: Bupati Maluku Tenggara,Muhamad Thaher Hanubun (kanan). Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Selasa, 11 Maret 2025 | 18:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 934
Langgur,InfoPublik - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak bisa bekerja sendiri-sendiri tanpa membutuhkan yang lain. OPD satu dengan yang lain harus saling menguatkan dan jangan biarkan ego memisahkan kita.
“Hal itu seperti jaring nelayan yang kuat karena tiap simpulnya terhubung, begitu pula kekuatan kita. ungkap Bupati Maluku Tenggara (Malra),Muhamad Thaher Hanubun saat memberikan arahan apel pagi kepada ASN di pelataran kantor Bapelitbangda pada Selasa,(11/3/2025).
Bahu-membahu dan gotong royong,inilah warisan leluhur yang harus kita jaga. Saat kita bersatu, tidak ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan.
Menurutnya, dunia berubah cepat. Apa yang berhasil kemarin, belum tentu berhasil hari ini oleh sebab itu jangan takut mencoba cara baru dan jangan ragu memberikan ide segar.
Beranilah berinovasi karena tantangan baru membutuhkan solusi baru. Maluku Tenggara tidak boleh tertinggal.
Kita belajar bahwa tidak semua hal berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), kita telah memilih jalan pengabdian untuk masyarakat.
“Loyalitas kita yang sejati bukanlah kepada figur, tetapi kepada nilai-nilai pengabdian karena profesionalisme tidak pernah bergantung pada siapa yang memimpin, tetapi pada integritas yang kita jaga,”pesan Hanubun.
Ketika kita mampu memisahkan perasaan pribadi dari tanggung jawab pekerjaan, di situlah profesionalisme kita sebagai ASN teruji.
Kewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terlepas dari siapa pemimpinnya.
Ia mengatakan ASN memiliki panggilan dan komitmen masing-masing dalam pelayanan publik. Jika di antara ASN ada yang merasakan kesulitan untuk menyelaraskan prinsip pribadi dengan arah kebijakan kepemimpinan saat ini, maka sebagai bupati, dirinya menghormati keputusan ASN untuk mengevaluasi kembali pilihan karir yang paling sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung.
Ibarat pemerintahan kita ini seperti sebuah perahu nelayan Maluku Tenggara maka Bupati nakhodanya.
“Mungkin banyak yang lebih ahli dari saya, tapi setidaknya saya punya kompas arah yang jelas. Dalam perahu ini kita semua punya peran,”imbuhnya.
Ada yang mendayung, menjaring ikan, namun ada pula yang memperbaiki layar. Tapi kalau ada yang duduk di pojok sambil menggerutu dan berharap perahu ini tenggelam. Mungkin saatnya kita harus berbicara secara dewasa.
Ibarat ikan yang berenang melawan arus terus menerus, pada akhirnya ikan itu lelah sendiri dan mungkin berakhir di piring makan seseorang.
Begitu juga dengan ASN yang terus-menerus melawan arus kebijakan. Pada akhirnya yang letih adalah diri sendiri.
Bupati Hanubun berpesan, yang terpenting, bekerjalah dengan hati. Angka dan target memang penting, tapi di balik setiap angka ada wajah-wajah manusia, ada ibu yang menunggu bantuan, ada anak yang bermimpi tentang masa depan dan ada nelayan yang berharap lautnya dijaga.
“Rasakan kehadiran mereka dalam setiap pekerjaan kita sebagai ASN. Ketika Lelah datang, ingatlah bahwa kita bekerja bukan untuk atasan, bukan untuk laporan tapi untuk senyum masyarakat Maluku Tenggara”tambahnya. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).