- Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
- Senin, 24 Maret 2025 | 13:28 WIB
: Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat menjadi pembicara pada webinar yang dilaksanakan BPSDM Provinsi Gorontalo.
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 19 Februari 2025 | 15:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 181
Kota Gorontalo, InfoPublik – Menjelang akhir masa jabatannya pada 20 Februari 2025, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menyampaikan sejumlah catatan penting mengenai tantangan dan peluang pembangunan.
Rudy menyoroti kemiskinan dan tengkes sebagai permasalahan utama yang masih menghambat pertumbuhan daerah.
"Kemiskinan dan tengkes masih menjadi kendala utama yang menjadikan Gorontalo sulit berkembang. Salah satu kantong kemiskinan terbesar ada di sektor pertanian, terutama subsektor tanaman pangan seperti jagung," ujar Rudy dalam webinar bertajuk "Pengalaman dan Catatan Membangun Gorontalo" di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin (17/2/2025).
Menurutnya, permasalahan utama petani jagung adalah kepemilikan lahan yang relatif kecil, sehingga penghasilannya pun minim. Selain itu, ekspor jagung yang masih berbentuk bahan mentah juga dinilai kurang memberikan dampak ekonomi signifikan bagi petani.
Sebagai solusi, Rudy menyarankan agar ekspor jagung dilakukan dalam bentuk bahan jadi, seperti pakan ternak, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan keuntungan bagi petani.
Selain jagung, Rudy juga menyarankan pengembangan subsektor perkebunan, seperti kakao dan kelapa sawit, yang dinilai lebih menjanjikan bagi kesejahteraan petani.
Selain sektor pertanian, perikanan dan kelautan juga menjadi perhatian karena masih banyak nelayan yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Rudy menilai bahwa peluang pengembangan sektor ini masih terbuka luas, terutama melalui perikanan budidaya dan pemanfaatan lingkungan pesisir yang masih terjaga.
"Di Gorontalo Utara, peluang pengembangan rumput laut masih sangat besar. Apalagi dengan adanya Pelabuhan Anggrek yang bisa menjadi akses pasar," tambahnya.
Di sektor peternakan, Rudy menyarankan agar ekspor sapi tidak lagi dalam bentuk sapi hidup, melainkan dalam bentuk karkas (setengah jadi) atau produk olahan seperti kornet. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan efisiensi perdagangan antarpulau.
Rudy juga menyoroti pentingnya menarik investor untuk mengembangkan perekonomian Gorontalo. Menurutnya, pemda harus dapat memberikan jaminan usaha dan pengupahan yang kompetitif, mengingat Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lain, yang menjadi pertimbangan investor.
Selain itu, Rudy mendorong pengembangan inovasi seperti Sport Tourism dan Medical Tourism, yang dapat mengintegrasikan berbagai sektor pembangunan secara simultan.
"Sport Tourism atau Medical Tourism dapat menjadi strategi percepatan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo. Dengan konsep ini, sektor kesehatan, pariwisata, dan ekonomi kreatif bisa berkembang bersama," jelasnya.
(MC Gorontalo Prov/Azwar)