Pj Wali Kota Pontianak: Pentingnya Sinergi dan Evaluasi dalam Pengendalian Inflasi

: Pj Wali Kota Pontianak pmpin rapat TPID secara daring di Meeting Room Pontive Center | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Sabtu, 15 Februari 2025 | 07:27 WIB - Redaktur: Untung S - 139


Pontianak, InfoPublik – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak turut serta dalam capacity building yang digelar oleh TPID Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan beberapa poin penting yang dibahas dalam kegiatan tersebut, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

“Tadi disoroti bahwa kita secara umum ada yang pintar membuat rencana tetapi tidak pintar melaksanakan. Ada juga yang pintar berencana dan melaksanakan, tetapi tidak baik dalam melaporkan. Ini diarahkan supaya ketiganya sejalan,” ujarnya setelah mengikuti kegiatan secara daring di Pontive Center, Jumat (14/2/2025).

Edi Suryanto menambahkan bahwa secara umum implementasi ketiga hal tersebut di Kota Pontianak sudah berjalan dengan baik. Salah satu indikatornya adalah angka inflasi Kota Pontianak yang tercatat sebesar 1,58 persen.

“Angka year-to-year kemarin dilaporkan 1,58 persen. Proses di lapangan sudah tepat, mulai dari survei pasar secara rutin hingga menjaga distribusi,” kata Edi.

Ia juga memberikan apresiasi atas upaya pengawasan terhadap komoditas yang rentan mengalami lonjakan harga oleh TPID Kota Pontianak. Ke depannya, tantangan utama adalah melaporkan dengan baik setiap langkah yang diambil, termasuk mengumpulkan dokumentasi sebagai bukti.

“Kota Pontianak alhamdulillah so far so good, tetapi tugas kita adalah mengevaluasi kembali supaya tidak ada yang terlewat,” tambahnya.

Edi menegaskan bahwa sinergi antara berbagai pihak sangat penting dalam pengendalian inflasi, baik itu antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, maupun pelaku usaha. Menurutnya, kolaborasi yang baik akan menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dalam menjaga stabilitas harga di Kota Pontianak.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, perlu ada dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah, BI, pengusaha, hingga masyarakat. Dengan adanya koordinasi yang baik, kita bisa lebih cepat mengantisipasi potensi kenaikan harga,” jelasnya.

Menjelang hari-hari besar keagamaan yang sering kali menjadi momen kenaikan harga, TPID Kota Pontianak terus mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga.

“TPID Kota Pontianak akan terus melakukan pemantauan harga secara rutin dan memberikan laporan yang lebih terstruktur agar upaya yang dilakukan bisa lebih maksimal,” tutup Edi. (kominfo/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Senin, 17 Maret 2025 | 11:20 WIB
Warga Pontianak Utara Antusias Beli Paket Sembako Murah Rp85 Ribu
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Selasa, 18 Maret 2025 | 08:25 WIB
Pontianak Masuk 10 Besar Kota Berdaya Saing Tertinggi di Indonesia
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Senin, 17 Maret 2025 | 08:22 WIB
TP-PKK Kota Pontianak Tingkatkan Minat Baca Anak melalui Rumah Dongeng
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:32 WIB
Wali Kota Pontianak Tegaskan Komitmen Penyaluran Bansos Tepat Sasaran
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:29 WIB
Pemkot Pontianak Perkuat Layanan Kesehatan dengan Integrasi Layanan Primer
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 13:43 WIB
Bupati Batang Tinjau Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Ramadan