Terdampar di Pulau Gili Iyang, Dua WN Australia Jatuh Hati dengan Sumenep

:


Oleh MC KAB SUMENEP, Sabtu, 8 Februari 2025 | 00:05 WIB - Redaktur: Juli - 173


Sumenep, InfoPublik - Dua warga negara asing asal Australia, Watt Peter John (63) dan Delves Catherine Winifred (61), yang sebelumnya terdampar di Pulau Gili Iyang akibat kerusakan kapal, kini justru memperpanjang masa tinggal mereka di Sumenep. Pesona alam, budaya, dan keramahan masyarakat membuat mereka enggan segera pergi.

Keduanya dievakuasi dari Pulau Gili Iyang pada Senin (3/2/2025) dan ditempatkan di Rumah Dinas Bupati. Awalnya, mereka berencana segera mencari bantuan teknis untuk memperbaiki kapal. Namun, setelah menjelajahi keindahan Kabupaten Sumenep, mereka memutuskan untuk menunda kepergian.

"Kami akan pergi Kamis, tapi kami memiliki tempat yang indah. Kami bersenang-senang di sini, dan semua orang sangat ramah sehingga kami berpikir, apakah kami bisa tinggal tiga hari lagi. Jadi saya menelepon orang di Gili Iyang yang mengorganisir nelayan lokal untuk kami, agar kami tinggal tiga hari lagi di sini," ujar Catherine kepada Media Center Diskominfo Kabupaten Sumenep, Rabu (5/2/2025).

Selama di Kabupaten Sumenep, mereka mengunjungi Desa Aeng Tong-tong, yang terkenal sebagai desa para empu pembuat keris. Catherine dan Peter terkesan dengan tradisi pembuatan keris yang diwariskan turun-temurun, bahkan sejak usia sekolah dasar.

Mereka juga melihat langsung proses pembuatan batik di Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto, serta membeli kain batik dan topi khas Kabupaten Sumenep sebagai kenang-kenangan.

Selain keindahan alam dan budaya, keramahan masyarakat Kabupaten Sumenep juga meninggalkan kesan mendalam bagi mereka.

"Setiap orang yang kami temui selalu menyapa, melambaikan tangan, dan bahkan mengajak foto bersama. Itu sangat menyenangkan," ujar Catherine dengan antusias.

Mereka pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep yang telah memberikan pelayanan terbaik selama mereka tinggal.

"Ya ampun, kami sangat bersyukur. Kami merasa sangat tersanjung dan tersanjung bisa tinggal di tempat menakjubkan seperti ini. Hal ini sangat-sangat menarik," ungkapnya.

Sebelumnya, keduanya sempat menjadi perbincangan di media sosial karena kapal mereka terdampar di Pulau Gili Iyang setelah mengalami kerusakan.

Mesin kapal rusak dan tiang layar patah akibat angin kencang, membuat mereka terombang-ambing di laut selama beberapa hari sebelum akhirnya mendarat di pulau yang terkenal dengan kadar oksigennya yang tinggi.

Warga setempat dengan sigap menolong mereka, memberikan tempat bersandar, serta memperkenalkan keindahan Pulau Gili Iyang. Catherine mengaku sangat tersentuh dengan keramahan masyarakat. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Semua orang di sini begitu ramah," ujarnya.

Awalnya, mereka berlayar dari Darwin menuju Kalimantan dan menjadikan Pulau Gili Iyang sebagai salah satu tempat bersauh. Namun, insiden tak terduga membuat mereka justru mendapatkan pengalaman tak terlupakan di Kabupaten Sumenep.

Peter dan Catherine kini menikmati masa tinggal mereka di kota yang dijuluki Kota Keris ini, membuktikan bahwa Kabupaten Sumenep tak hanya sekadar persinggahan, tetapi juga destinasi yang mampu memikat hati wisatawan mancanegara. (Miko/Han/Fer)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:50 WIB
DKP2KB Sumenep Dukung Forum Genre sebagai Wadah Eduksi Kesehatan
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:12 WIB
TPPS Sumenep Monitoring Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan dan Desa
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 05:46 WIB
Tingkatkan Pelayanan, Kemenag Sumenep Resmi Luncurkan PTSP Online
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:05 WIB
Wabup Sumenep Ajak ASN Tingkatkan Kesadaran Berzakat
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Jumat, 21 Maret 2025 | 03:22 WIB
Perpusling Sumenep Ajak Siswa MI Hubbul Wathon Berliterasi di Bulan Ramadan
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Jumat, 21 Maret 2025 | 03:13 WIB
KPRI Syariah Al-Ikhlas Sumenep Gelar RAT ke-60