- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 17 Maret 2025 | 12:16 WIB
: Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memantau persiapan panen raya jagung di Desa Pengeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (4/2/2025). Deni Seftiana/ Ilham Kautsar/ Diskominfo Kab. Garut.
Oleh MC KAB GARUT, Jumat, 7 Februari 2025 | 07:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 197
Garut, InfoPublik – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengapresiasi kinerja Dinas Pertanian yang terus berupaya meningkatkan produksi pangan. Ia menyoroti luasnya lahan pertanian jagung di Kecamatan Limbangan yang mencapai 4.000 hektare.
"Bapak/ibu bisa lihat sendiri, di belakang saya terbentang 4.000 hektare tanaman jagung di Kecamatan Limbangan. Ini tentu bisa memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Garut bahkan Jawa Barat," ujar Barnas saat meninjau persiapan panen raya jagung di Desa Pengeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (5/2/2025).
Selain itu, Pemkab Garut juga mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian guna mendukung distribusi hasil panen. Jalan dan jalur transportasi yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta mempercepat akses hasil pertanian ke pasar.
"Ini bukti nyata bahwa Pemkab Garut hadir untuk mendukung ketahanan pangan. Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkannya," tambahnya.
Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ardhy Firdian, menambahkan bahwa kondisi pertumbuhan jagung menjelang panen raya cukup bagus. Namun, ada beberapa wilayah yang mengalami keterlambatan panen.
"Diperkirakan pada Februari hingga Maret akan terjadi keterlambatan panen jagung," ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pertanian telah mengambil langkah strategis yakni menyediakan benih unggul bagi petani untuk musim tanam berikutnya. Dan menyiapkan pompa air guna mendukung irigasi dan memastikan ketersediaan air bagi tanaman.
"Kami berharap fasilitas ini dapat dirasakan manfaatnya oleh para petani serta masyarakat sekitar," tambah Ardhy.
Pada 2025, Dinas Pertanian menargetkan produksi jagung sebesar 513 ribu ton, atau sekitar 50 hingga 70 persen dari total potensi lahan yang ada. Namun, Ardhy menekankan bahwa cuaca menjadi faktor krusial dalam pencapaian target ini.
"Kita masih sangat bergantung pada kondisi curah hujan. Jika cuaca mendukung, insya Allah target produksi bisa terealisasi," katanya.
Selain itu, peran penyuluh pertanian juga dinilai penting dalam membimbing petani untuk menerapkan teknik pertanian yang lebih efektif. Saat ini, Kabupaten Garut memiliki 260 penyuluh pertanian yang tersebar di berbagai desa.
Ardhy juga menambahkan bahwa budidaya jagung di Garut memiliki potensi besar karena harga jualnya yang relatif tinggi di pasaran.
"Dengan potensi ini, kami berharap panen tahun ini bisa memberikan hasil yang optimal dan bermanfaat bagi masyarakat Garut," pungkasnya.
Penulis : Ridwan Nur Faozan
Penyunting : Yanyan Agus Supianto