- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Minggu, 16 Maret 2025 | 05:01 WIB
: Foto oleh Ponpes Asy-Syarifiy Lumajang
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 6 Februari 2025 | 21:49 WIB - Redaktur: Elvira - 2K
Lumajang, InfoPublik - Pondok Pesantren Asy-Syarifiy yang terletak di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, kembali melaksanakan program unggulannya bertajuk "Asy-Syarifiy Goes Abroad". Kali ini, sebanyak 25 santri berkesempatan mengikuti program internasional yang akan membawa mereka ke Singapura dan Malaysia.
Gus Zadul Ma'ad, Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syarifiy menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperluas wawasan santri dalam konteks global dan membekali mereka dengan budaya disiplin yang diterapkan di negara tujuan. Selain itu, para santri tahfidz juga akan mendapat pengalaman mengajar melalui program Amaliyah Tadris di lembaga milik PCINU Malaysia.
"Program ini bertujuan mencetak santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, namun juga memiliki wawasan luas dan siap bersaing di dunia internasional," kata Gus Ma'ad dalam keterangannya melalui pesan singkatnya, Rabu (5/2/2025).
Selama program ini, para santri akan mengikuti berbagai kegiatan, antara lain kunjungan ke Sekolah Indonesia Singapura (SIS), menjelajahi landmark terkenal di Singapura, serta menghadiri Sunnah International Convention di Perlis, Malaysia. Mereka juga akan melakukan studi banding ke sejumlah lembaga pendidikan ternama, seperti Ma'had Annabawiy, Ma'had Madinatul Huffadz, Universiti Malaya (UM), Islamic International University Malaysia (IIUM), dan Sanggar Belajar (SB) PCINU Malaysia.
Program ini juga memberikan kesempatan istimewa kepada enam santri terpilih dari kelas 11 dan 12 SMK & MA Excellent Asy-Syarifiy yang memiliki hafalan minimal 10 juz Al-Qur'an untuk mengajar di lembaga pendidikan NU di Malaysia melalui Amaliyah Tadris. Santri yang mengikuti program ini harus memenuhi persyaratan ketat, seperti hafal minimal 3 juz Al-Qur'an, mengikuti program LPBA (Lembaga Pengembangan Bahasa Asing), serta masuk dalam 10 besar di sekolah.
"Peserta Amaliyah Tadris harus memiliki hafalan minimal 5 juz, dengan mayoritas peserta memiliki hafalan antara 15-20 juz. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka sebagai pengajar yang berkualitas," tambah Gus Ma'ad.
Dengan adanya program ini, Gus Ma'ad berharap para santri tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis dan agama, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kesiapan bersaing di dunia internasional.
Program Asy-Syarifiy Goes Abroad berlangsung dalam dua durasi: pertama selama 12 hari dari 21 Januari hingga 2 Februari 2025, dan kedua selama satu bulan dari 21 Januari hingga 19 Februari 2025. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar bagi para santri, serta menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mengembangkan potensi santri di kancah internasional. (MC Kab. Lumajang/An-m)