Pemkab Lumajang Berdayakan Pencari Batu Hias Pantai Bambang untuk Ekonomi Berkelanjutan

: Aktivitas buruh pengumpul batu di pantai Bambang, Desa Bagu, Kecamatan Pasirian saat mengambil satu persatu batu pantai. (MUHAMMAD HASBI/RAME)


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 4 Februari 2025 | 17:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K


Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di pesisir yang berprofesi sebagai pencari batu hias. Dengan cara memberikan pelatihan usaha kreatif berbahan batu hias agar dapat meningkatkan nilai jual batu yang dikumpulkan oleh warga.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjual batu dalam bentuk mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi, seperti suvenir atau kerajinan tangan khas Lumajang," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati,  di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (4/1/2025).

Selain itu, Pemkab juga mendorong pengembangan wisata berbasis masyarakat dengan melibatkan warga sekitar sebagai pemandu wisata, penyedia jasa penginapan, atau pelaku usaha kuliner khas pesisir. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya bergantung pada pencarian batu, tetapi juga memiliki sumber pendapatan lain yang lebih berkelanjutan.

"Jika potensi ini dikembangkan dengan baik, Pantai Bambang tidak hanya menjadi tempat pencarian batu, tetapi juga destinasi wisata yang menarik, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," katanya.

Upaya pemberdayaan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat pesisir, sehingga mereka tidak perlu lagi menghadapi risiko tinggi hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Di sisi lain, Maryani (50),pencari batu hias di Pantai Bambang, Desa Bagu, Kecamatan Pasirian, mengaku tetap bekerja meskipun harus menghadapi ancaman gelombang laut. Dalam sehari, ia bisa mengumpulkan hingga 10 karung batu dengan berat sekitar 20 kilogram per karung, yang kemudian dijual ke pengepul seharga Rp5 ribu per karung.

"Kalau ombak tinggi, batunya lebih banyak muncul. Walaupun takut, tetap saya jalani karena ini satu-satunya pekerjaan yang bisa saya andalkan," ujar Maryani.

Hal serupa juga dirasakan Ngatiman (57), pencari batu hias di Pantai Bambang, Desa Bagu, Kecamatan Pasirian, menyebut bahwa saat ombak kecil, batu yang bisa dikumpulkan sangat terbatas. Namun, ketika ombak besar datang, meskipun berbahaya, hasil yang diperoleh lebih banyak.

"Kadang mau tidak mau harus menerjang ombak. Kalau tidak, tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi memang harus hati-hati, terutama bagi kami yang sudah tua," katanya.

(MC Kab. Lumajang/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Selasa, 18 Februari 2025 | 03:56 WIB
Kadin Maluku Tenggara Diharapkan Ciptakan Lapangan Kerja Baru melalui Musyawarah Kabupaten
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 15:29 WIB
Pemkab Balangan Resmi Luncurkan Calendar of Event 2025 untuk Promosikan Pariwisata
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 15:26 WIB
Sebanyak 718 Tenaga Honorer di Lumajang Jalani Evaluasi, Bagaimana Nasib Mereka?
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 13 Februari 2025 | 08:14 WIB
Karnaval Naga Bersinar Cap Go Meh Pontianak, Ribuan Penonton Terpesona
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 19:55 WIB
Pemprov Gorontalo Bahas Strategi Kolaboratif Hadapi Keterbatasan Anggaran