- Oleh MC KAB BANGGAI
- Selasa, 18 Februari 2025 | 12:04 WIB
: Pj Bupati Tanimbar Alwiyah F Alaydrus didamping Plh Sekda pimpin rapat koordinasi persiapan uji coba program MBG
Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Jumat, 24 Januari 2025 | 18:49 WIB - Redaktur: Putri - 968
Saumlaki InfoPublik - Bupati Kepulauan Tanimbar, Alwiyah Fadlun Alaydrus mengatakan phaknya segera merealisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada awal Februari 2025.
Hal ini ia sampaikan dalam rapat koordinasi dalam rangka Persiapan Pelaksanaan MBG pada Jumat (24/1/2025). Ia mengatakan ada beberapa sekolah yang menjadi lokasi khusus pelaksanaan uji coba program MBG.
“Ada SD Inpres Latdalam dengan jumlah siswa 144, SMP Negeri 4 Tansel Wowonda dengan 131 siswa, SMP Negeri 6 Lermatang 93 siswa, dan SD Naskat St. Agustinus Kabiarat dengan 77 siswa. Kita tinggal menentukan saja karena masing-masing jenjang pendidikan ada dua sekolah” kata Alwiyah.
Lanjutnya, uji coba pelaksanaan MBG ini akan dibiayai melalui sisa dana CSR yang telah digunakan pada kegiatan sebelumnya. Mengingat, kuota yang akan diberikan cukup besar maka nilai satuan untuk masing-masing anak disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Nilai makan untuk satu anak standarnya berkisar Rp10.000 dan Alwiyah menjelaskan harga tersebut untuk wilayah Tanibar itu kecil. Maka dari itu, ia pun akan mematok nilai makan untuk satu anak sebesar Rp15.000.
Selain itu, penangung jawab pengolahan makan dan teknis pelaksanaannya akan dilakukan oleh pihak Pangkalan Udara (Lanud) I. G. Dewanto serta dibantu oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKMK) serta Dinas Kesehatan dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM).
“Dapur dan proses masak akan ditangani oleh Lanud dan keterlibatan teman-teman UMKM,” kata Alwiyah.
Selanjutnya, UMKM yang terlibat dalam MBG harus disesuaikan dengan jenis usahanya dan bisa segera melakukan pendataran melalui link yang disiapkan Dinas Koperasi UMKM.
Balai POM Kepulauan Tanimbar juga telah memberikan daftar produk yang sudah memiliki izin edar, seperti keripik kelor, keripik pisang dan nantinya akan diselipkan dalam menu MBG.
Alwiyah berharap MBG akan mengutamakan menu berbasis pangan lokal khas Tanimba, sehingga turut membantu pergerakan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin ada pangan lokal yang masuk di dalam menu, tidak biasa saja seperti daerah lain. Misalnya ada pisang rebus atau jagung rebus, jadi ada ciri khas pangan lokal di dalam kita punya menu MBG,” kata Alwiyah.
Hasil kesepakatan rapat koordinasi tersebut kemudian menetapkan lokus yang akan dijadikan uji coba pelaksanaan MBG adalah SD St. Agustinus Kabiarat dan SMP Negeri 5 Tanimbar Selatan Bomaki.
Program MBG adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045. Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Penting juga untuk dicatat bahwa Program MBG juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokannya. Dengan melibatkan pelaku usaha lokal, program ini dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. (MC Kab. Kepulauan Tanimbar/Wind).