: Kepala Pusat Balai Transmigrasi Kementrian Transmigrasi Wibowo Puji Raharjo bersama Pj Sekda Papua Selatan Maddaremmeng dan Asisten II Setda Kabupaten Merauke Justina Sianturi dan Dansatgas Ketahanan Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani pada rapat terpadu dengan seluruh instansi terkait Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Merauke, Kamis (23/1)
Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 24 Januari 2025 | 13:35 WIB - Redaktur: Elvira - 1K
Merauke, InfoPublik – Program transmigrasi yang dilakukan oleh Kementerian Transmigrasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan merupakan program yang beririsan dari ketahanan pangan. Artinya tidak hanya membangun transmigrasinya, tapi juga membangun pertaniannya dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
"Dari 45 kawasan transmigrasi di Indonesia, 2 kawasan irisan dengan ketahanan pangan. Yakni kawasan transmigrasi Kapuas di kalimantan dan kawasan transmigrasi Salor, Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan,’’ kata Kepala Pusat Balai Transmigrasi Kementerian Transmigrasi Wibowo Puji Raharjo dalam rapat dengan instansi terkait dari Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Merauke, Kamis (23/1/2025).
Wibowo Puji Raharjo menjelaskan bahwa transmigrasi yang dilakukan di Papua adalah transmigrasi lokal dengan memberdayakan masyarakat yang ada di Papua Selatan khususnya masyarakat asli Papua yang ada di kawasan tersebut.
Pj Sekda Papua Selatan Drs Maddaremmeng, M.Si, seusai membuka rapat koordinasi itu mengatakan, Kementerian Transmigrasi sangat konsen bagaimana peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Mereka juga mengetahui bahwa di sini (Merauke,red) juga ada rencana Program Strategis Nasional, sehingga pada prinsipnya mereka mau mendukung,’’ katanya.
Sekretaris Ditjen Otda Kemendagri ini mengungkapkan bahwa tahun lalu sudah ada optimalisasi lahan (Oplah) seluas 40.000 hektar. Kementrans juga mau mendukung. "Mereka ingin mendapatkan data-datanya, lihat arealnya apa saja yang mau mereka dukung. Kalau sudah tersedia maka mereka akan memberikan pelatihan kepada masyarakat. Tapi, kalau masih kurang mereka akan tambah tenaga ahli untuk membantu pelaksanaannya," ujar Maddaremmeng.
Jadi jangan berpikir transmigrasi begini begitu kirim orang dan sebagainya,’’ terangnya. Tenaga tersebut tambah Sekda Maddaremmeng, bisa saja tenaga lokal yang diambil namun terlebih dahulu dilatih atau tenaga lokal yang memang sudah terlatih atau menjadi ahli di bidang tertentu yang diperlukan dalam PSN.(McMrk/02/Ngr)