- Oleh MC KOTA TIDORE
- Jumat, 7 Februari 2025 | 13:36 WIB
: Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Fauzi Robo
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 22 Januari 2025 | 18:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 134
Tidore, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan mempersiapkan lahan seluas 50 hektare untuk mendukung program swasembada pangan Prabowo-Gibran di Kawasan Transmigrasi Tayawi, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara.
Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan, Fauzi Robo, menyampaikan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
"Lahan 50 hektare ini difokuskan untuk tanaman padi sebagai bagian dari dukungan terhadap swasembada pangan," kata Fauzi melalui keterangan pers yang diterima Selasa (21/1/2025).
Persiapan lahan melibatkan tujuh kelompok tani di kawasan transmigrasi Tayawi, masing-masing terdiri dari empat hingga lima petani. Sebagai langkah awal, Distan dan Disnakertrans telah memulai perbaikan saluran irigasi sekunder yang rusak dan tersumbat.
"Untuk tahap awal, dua dinas memberikan operasional kepada kelompok tani untuk membersihkan saluran irigasi agar air bisa mengalir ke lahan pertanian," jelas Fauzi.
Kerusakan serius pada saluran irigasi telah dilaporkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara. Fauzi mengungkapkan bahwa BWS akan segera melakukan pengecekan lapangan dan tindak lanjut perbaikan.
Fauzi menjelaskan bahwa persiapan benih padi dilakukan dengan koordinasi bersama Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) di Sofifi. Sebanyak 800 kilogram benih telah disiapkan, dan 200 kilogram di antaranya sudah disalurkan ke petani dan ditanam.
Selain itu, Pemkot Tidore bersama anggota DPRD telah menyampaikan proposal kepada Kementerian Transmigrasi untuk mendukung program ini melalui penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) dan perbaikan infrastruktur jalan di kawasan transmigrasi.
Fauzi mengungkapkan bahwa petani di Tayawi memiliki pengalaman sebelumnya dalam menanam padi, dengan hasil maksimal pada lahan seluas 27 hektare yang mereka kelola pada 2024. Untuk lahan baru seluas 50 hektare ini, diproyeksikan menghasilkan 20 hingga 30 ton beras dalam sekali masa panen.
"Saat ini petani di kawasan transmigrasi di Tidore masih panen sekali setahun. Ke depan, kami akan mengupayakan agar mereka dapat panen dua kali dalam setahun," tambah Fauzi.
Program ini juga mencakup pengelolaan lahan tambahan di sekitar transmigrasi seperti di Bale dan Payahe, Kecamatan Oba, yang memiliki potensi besar untuk mendukung pertanian di Tidore.
MC Tidore