- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 17 Februari 2025 | 14:44 WIB
:
Oleh MC KOTA MALANG, Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 193
Malang, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (16/1/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan studi komparasi terkait pengelolaan pajak, Malang Creative Center (MCC), serta pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya berbagi pengalaman antar daerah untuk meningkatkan kemajuan wilayah masing-masing dan kesejahteraan masyarakat.
“Kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk saling berbagi pengalaman, karena dari sini kita dapat belajar banyak demi kemajuan daerah,” ujar Iwan.
Iwan menjelaskan, Kota Malang memiliki Tri Bina Cita, yakni sebagai Kota Pendidikan, Kota Industri, dan Kota Pariwisata. Kota Malang saat ini juga tengah berupaya untuk menjadi Kota Kreatif Dunia pada tahun 2025.
“Dengan 186 startup, 10 major startup yang bernilai lebih dari Rp2 miliar per tahun, didukung oleh 22 komunitas digital, 25 coworking space, dan 21 kampus berbasis IT, Kota Malang memiliki ekosistem ekonomi kreatif yang kuat sebagai tulang punggung masa depan,” tambahnya.
Malang Creative Center (MCC) telah menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berkolaborasi dan bertumbuh. Bahkan, Kota Malang berhasil lolos seleksi nasional sebagai nominasi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) 2025.
“Kami juga mendorong seluruh perangkat daerah untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif dan UMKM melalui pelatihan, pendampingan, hingga penyelenggaraan berbagai event. Semua ini kami lakukan dalam kerangka kolaborasi hexahelix, yakni sinergi antara pemerintah, komunitas, akademisi, perbankan, pelaku usaha, dan media,” jelas Iwan.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini akan membawa dampak positif bagi daerahnya, terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pengelolaan sampah.
“Studi komparasi ini memberikan kami banyak pelajaran berharga yang dapat diadopsi untuk meningkatkan sektor ekonomi kreatif dan penanganan sampah di Kabupaten Bekasi,” pungkas Dedy.
(say/yn)