- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 7 Februari 2025 | 16:18 WIB
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Sabtu, 18 Januari 2025 | 06:53 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 152
Sleman, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya mengatasi tingginya harga cabai yang saat ini berada di atas ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Kementerian Pertanian RI. Kondisi ini dipicu oleh perubahan iklim, yang mengakibatkan pasokan cabai di pasar berkurang drastis.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Immawan Nur Syaifuddin Ahmad, menjelaskan bahwa instabilitas harga cabai disebabkan oleh cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi yang mengganggu pertanaman cabai.
“Cuaca ekstrem selama Desember 2024 menyebabkan kerusakan tanaman cabai hingga 70 persen karena busuk batang dan fusarium (penyakit layu). Akibatnya, pasokan menurun dan harga cabai naik,” ungkap Immawan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (16/1/2025).
Meski begitu, Kabupaten Sleman masih mampu menyediakan pasokan cabai harian sebanyak 1-2 ton. Ia juga memproyeksikan bahwa harga cabai akan menurun bulan depan seiring dengan panen di wilayah sentra cabai Jawa Timur.
Berdasarkan data DP3 Sleman per 15 Januari 2025, harga lelang cabai rawit merah (RM) mencapai Rp62 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit ORI mencapai Rp70 ribu per kilogram, dan jenis ELX cabai merah keriting tercatat Rp48 ribu per kilogram.
Untuk mengatasi gejolak harga, Pemkab Sleman telah meluncurkan beberapa langkah strategis, seperti gerakan menanam cabai di pekarangan yang dimulai sejak 30 Oktober 2024. Program ini melibatkan masyarakat dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dengan hasil panen diperkirakan pada awal Februari mendatang.
“Pemkab Sleman juga memberikan bantuan bibit cabai, polybag, dan pupuk organik untuk mendukung masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan sebagai lahan produksi. Salah satu kelompok yang sudah panen adalah KWT Mekar Lestari di Kapanewon Gamping,” tambah Immawan.
Dari segi pemasaran, Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) berkontribusi besar dalam memasarkan cabai. Sekitar 30 persen hasil panen dipasarkan di pasar lokal, sedangkan 70 persen diserap oleh pedagang luar daerah.
Melalui program ini, Pemkab Sleman berharap dapat menjaga stabilisasi harga cabai sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menghadapi gejolak harga komoditas.