- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 21 Juni 2025 | 00:01 WIB
:
Oleh MC KAB WONOSOBO, Rabu, 15 Januari 2025 | 15:56 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 445
Wonosobo, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP N 3, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (13/1/2025).
Program ini merupakan wujud komitmen Pemkab Wonosobo dalam mendukung kesehatan anak-anak sekaligus memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat, khususnya petani dan peternak lokal.
Bupati Wonosobo menyampaikan rasa syukurnya atas dimulainya program ini. “Kami bersyukur, program Makan Bergizi Gratis telah dimulai di beberapa sekolah, termasuk SMP N 3 Wonosobo, MAN 1 Wonosobo, dan sejumlah SD serta TK. Kami memastikan bahan makanan yang disajikan memenuhi standar kesehatan dan aman dikonsumsi,” ungkap Bupati.
Pada tahap awal, program ini menjangkau 11 sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.372 siswa. Dengan dukungan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Pemkab Wonosobo, diharapkan program ini akan diperluas pada tahap kedua dan ketiga pada Maret dan April mendatang.
Program MBG ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan anak-anak, tetapi juga memberikan multiplier effect pada perekonomian masyarakat lokal.
“Penyediaan bahan baku dan distribusi makanan bergizi melibatkan petani, peternak, dan UMKM setempat, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambah Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. “Kami memastikan makanan yang disajikan aman dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Ini adalah langkah strategis menciptakan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,” jelasnya.
Program ini telah menyasar 11 sekolah dengan total 3.372 siswa, di antaranya:
Pada peluncuran di SMP N 3 Wonosobo, sebanyak 522 anak menikmati menu bergizi berupa nasi, ayam goreng, tahu goreng, sayur, susu, dan buah salak.
Diperkirakan program ini akan menjangkau hingga 151.000 siswa di berbagai sekolah, pesantren, madrasah, serta kelompok rentan lain seperti ibu hamil dan menyusui.