- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 7 Februari 2025 | 16:18 WIB
: Pemberian Makan Bergizi Gratis yang dimulai di 7 sekolah, Senin (13/1). Siswa siswi Pesantren Al-Munawaroh Gudang Arang saat MBG.
Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 14 Januari 2025 | 09:58 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 185
Merauke, InfoPublik – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Merauke secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi 3.168 siswa di tujuh sekolah yang menjadi sasaran tahap awal pada Senin (13/1/2025).
Program MBG dirancang untuk memberikan asupan makanan bergizi yang diberikan lima kali seminggu, dari Senin hingga Jumat.
Program ini menyasar tujuh sekolah dalam tahap awal pelaksanaan:
“SPPG yang saat ini beroperasi berada di Kantor Kodim 1707/Merauke, dengan radius pelayanan hanya 2 kilometer dari lokasi. Karena itu, belum semua sekolah dapat dijangkau. Ke depannya, akan dibangun SPPG baru di sekitar LPP RRI Merauke untuk menjangkau sekolah-sekolah lainnya,” kata Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Johny Nofriady, di Pondok Pesantren Al-Munawaroh, Gudang Arang, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Dandim Johny menjelaskan bahwa anggaran per anak di Papua disesuaikan dengan kondisi lokal. Setiap siswa di Merauke mendapatkan indeks Rp15.000 per porsi untuk bahan baku makanan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan wilayah lain, seperti Jawa, yang hanya Rp10.000.
“Kami memastikan makanan bergizi yang diberikan memenuhi standar yang ditentukan. Program ini bukan sekadar memberikan makanan untuk kenyang, tetapi juga menakar kandungan gizi, kalori, dan protein sesuai kebutuhan anak,” tambahnya.
Komposisi menu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan gizi, seperti:
“Kalau hari ini anak dapat telur, tidak akan diberikan daging atau ayam di menu yang sama. Semua sudah dihitung agar efisien, tetapi tetap memenuhi gizi yang diperlukan anak-anak,” jelas Dandim.
Dandim memastikan program MBG ini akan terus diperluas hingga mencakup seluruh sekolah di Merauke. Apabila terjadi lonjakan harga bahan pokok, pihaknya juga dapat mengajukan penyesuaian anggaran ke Badan Gizi Nasional agar program tetap berjalan dengan baik.
Program MBG ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan, perkembangan, dan konsentrasi belajar siswa, sekaligus menjadi langkah penting dalam mendorong Indonesia menuju generasi emas 2045.
(McMrk/02/Ngr)