- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 7 Februari 2025 | 14:45 WIB
: Rakor Pengendalian Inflasi dengan Pemerintah Pusat | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 13 Januari 2025 | 13:37 WIB - Redaktur: Untung S - 125
Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyampaikan evaluasi terbaru terkait kondisi inflasi dan harga komoditas di Kota Pontianak dalam rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri melalui teleconference di Ruang Pontive Center, Senin (13/1/2025).
Edi Suryanto menjelaskan bahwa inflasi nasional pada 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sementara itu, Kota Pontianak mencatatkan angka inflasi sebesar 1,58 persen. Angka ini dinilai ideal dan menunjukkan kondisi inflasi yang stabil dan terkendali di Pontianak. "Meskipun bukan yang terendah, inflasi kita tetap yang terbaik," ujarnya.
Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk mempertahankan kinerja inflasi yang positif ini. Salah satu isu utama yang dibahas dalam rakor dengan pemerintah pusat adalah disparitas harga beras yang masih signifikan. Edi menjelaskan adanya anomali di beberapa daerah penghasil beras, di mana harga gabah menurun, namun harga beras justru mengalami peningkatan. Untuk mengatasi permasalahan ini, peran Badan Urusan Logistik (Bulog) di seluruh Indonesia, termasuk di Pontianak, dianggap sangat krusial.
"Bulog diminta harus lebih terarah dan tepat sasaran dalam menyeimbangkan harga beras. Oleh karena itu, kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Bulog terkait hal ini," tegasnya.
Selain beras, masalah distribusi minyak goreng juga menjadi perhatian karena turut memengaruhi inflasi. Edi menyatakan bahwa Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan distribusi minyak goreng dan memastikan ketersediaan pasokan yang stabil.
“Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan inflasi di Pontianak melalui berbagai langkah strategis dan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait,” tutupnya. (prokopim/Jemi Ibrahim)