- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 5 Februari 2025 | 15:38 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 13 Januari 2025 | 13:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 120
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera melaksanakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk melindungi hewan ternak di wilayahnya. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular yang dapat mengancam kesehatan hewan ternak, khususnya sapi.
Namun, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Faralinda Sari, mengungkapkan bahwa Riau telah mendapatkan alokasi 53.600 dosis vaksin PMK untuk tahun 2025.
“Kami masih menunggu kiriman vaksin dari pusat. Karena Riau bukan daerah dengan kasus PMK tinggi, pengiriman vaksin diprioritaskan ke provinsi lain dengan lebih banyak kasus,” jelas Faralinda melalui keterangan pers yang diterima pada Minggu (12/1/2025).
Pada awal 2025, Dinas PKH Riau mencatat dua kasus PMK di Desa Kembang Indah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Sapi yang terjangkit merupakan sapi yang dilepasliarkan di perkebunan kelapa sawit, bukan sapi yang dikandangkan.
“Kami sudah melakukan pengobatan dengan bantuan dokter hewan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) setempat. Walaupun jumlah kasus rendah, kami tetap mengimbau peternak untuk waspada,” ujar Faralinda.
Vaksinasi diharapkan segera dilakukan setelah kiriman vaksin tiba. Faralinda menekankan pentingnya vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap virus PMK.
“Walaupun ternak tidak menunjukkan gejala, penularan tetap mungkin terjadi. Vaksinasi adalah cara efektif untuk melindungi ternak dari paparan virus,” tambahnya.
Selain menunggu pengiriman vaksin, Pemprov Riau terus berkoordinasi dengan peternak dan pihak terkait untuk mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi. Dukungan dari pemerintah pusat sangat diharapkan agar vaksinasi bisa berjalan lancar sesuai jadwal.
Dengan vaksinasi yang terencana, Dinas PKH Riau berharap sektor peternakan tetap terlindungi dari ancaman penyakit menular. Langkah ini juga bertujuan memastikan keberlanjutan ekonomi peternak serta menjaga kestabilan pasokan daging di wilayah Riau.
(Mediacenter Riau/sa)