- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Minggu, 9 Februari 2025 | 00:32 WIB
: Beras hasil panen patani yang digudangkan Bulog di gudang penyimpanan Bulog Merauke.
Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 13 Januari 2025 | 08:07 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 194
Merauke, InfoPublik – Perum Bulog Cabang Merauke berkomitmen menyerap sebanyak 25.000 ton beras hasil panen petani lokal pada 2025.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke, Karennu, menjelaskan bahwa target ambisius ini terdiri atas panen rendengan di semester pertama sebesar 12.000-13.000 ton, sementara sisanya akan diserap pada panen gadu di semester kedua.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala dan hasil panen petani berhasil sehingga target serapan ini dapat tercapai,” kata Karennu, dalam wawancara di kantor Perum Bulog Merauke, Provinsi Papua Selatan, Jumat (10/1/2025).
Pada 2024, Perum Bulog Merauke telah menyerap hasil panen petani lokal sebanyak 16.000 ton. Meski demikian, untuk memenuhi kebutuhan beras ASN, TNI Polri, dan bantuan sosial, Bulog Merauke masih mengimpor sekitar 11.000 ton beras dari Surabaya dan Makassar. Dari total stok 27.000 ton, saat ini masih tersisa sekitar 8.000 ton.
Karennu optimis bahwa jika target 25.000 ton pada 2025 dapat tercapai, Papua Selatan tidak lagi perlu mendatangkan beras dari luar wilayah.
“Dengan 25.000 ton beras lokal, kita bisa mencukupi kebutuhan jatah beras petani sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu,” terangnya.
Target ini juga mencakup kebutuhan untuk program pemberian makan bergizi gratis (MBG) kepada pelajar di Merauke dan kabupaten lain dalam cakupan Provinsi Papua Selatan. Program ini bertujuan meningkatkan gizi generasi muda sekaligus memanfaatkan produksi lokal untuk mendukung kesejahteraan petani.
Dengan serapan maksimal hasil panen petani lokal, Bulog Merauke berupaya menciptakan ketahanan pangan yang mandiri di Papua Selatan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada beras dari luar daerah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
“Keberhasilan program ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketersediaan stok beras lokal untuk berbagai kebutuhan masyarakat,” tambah Karennu.
Meski optimis, Bulog Merauke tetap mengantisipasi beberapa tantangan, seperti cuaca, hama, dan infrastruktur pertanian. Oleh karena itu, koordinasi dengan pemerintah daerah, kelompok tani, dan instansi terkait terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran proses panen dan distribusi.
(McMrk/geet/Af)