- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 02:36 WIB
: Kalaksa BPBD, PU Bina Marga, dan SDA serta BBPJN Jatim-Bali meninjau lokasi longsor di JLS Malang. (Dok. BPBD Jatim)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 14 Desember 2024 | 02:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 57
Surabaya, InfoPublik - BPBD Jatim merespon cepat kejadian jalan ambles di Jalur Lintas Selatan (JLS), Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto Kec. Donomulyo, Kabupaten Malang dengan melakukan peninjauan ke lokasi, Jumat (13/12/2024).
Bersama Dinas PU Bina Marga Jatim dan Dinas PU SDA Jatim, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto meninjau lokasi kejadian, dengan didampingi Tim BPBD Kabupaten Malang.
Turut hadir Kasatker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Jatim, Deny Purba Indarsa dan Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin.
Dalam peninjauan ini, Kalaksa BPBD Jatim mendapati sejumlah titik longsor lain di sebelah timur jalur ambles utama.
Selain itu, juga ditemukan banyaknya lahan di atas bukit dan lereng gunung yang telah beralih fungsi dari tanaman tegakan menjadi lahan pertanian.
Kasatker BBPJN Wilayah I Jatim, Deny Purba Indarsa mengungkapkan, cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan bulan ini memang telah membuat sejumlah Jalur Pantai Selatan mengalami longsor.
Khusus untuk jalur di titik Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto, prioritas yang dilakukan pihaknya adalah membuat jalan fungsional agar jalur ini bisa kembali tembus dari Malang ke Blitar.
"Untuk faktor penyebabnya, sementara ini kesimpulan kita masih karena intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini,"imbuhnya.
Ia menargetkan, upaya perbaikan dengan membuat jalan fungsional itu akan rampung dalam 3-4 hari ini. "Itu yang prioritas awal. Kalau jalan yang permanen, akan kita lakukan menyusul," terangnya.
Sementara, Kalaksa BPBD Jatim menyimpulkan, terjadinya longsor dan amblesnya sejumlah ruas jalan di jalur JLS juga diakibatkan karena perubahan fungsi lahan di pinggiran JLS.
Selain itu, juga karena sarana drainase di sekitar jalur JLS yang perlu diperluas. Karenanya, ia berharap perlunya penguatan koordinasi antar-instansi pemerintah, utamanya dengan pihak Perhutani, guna mencegah kejadian longsor.
"Ini memang menjadi PR bersama kita yang harus segera kita lakukan," ujarnya.
Selain jalan ambles, Kalaksa BPBD Jatim bersama rombongan juga meninjau fenomena hilangnya sumber air dan munculnya lobang besar di Desa Tulungrejo Kec. Donomulyo.
Rencananya, fenomena itu akan dikaji secara akademik oleh Tim Geologi dari perguruan tinggi untuk memastikan fenomena alam tersebut. (MC Jatim/ida-pca/eyv)