- Oleh MC KAB SUMENEP
- Minggu, 15 Desember 2024 | 21:33 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Kamis, 12 Desember 2024 | 16:18 WIB - Redaktur: Juli - 85
Sumenep, InfoPublik - Tangani serius kasus tengkes (stunting) pada anak, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Sumenep Pokja IV melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan.
TP-PKK Kabupaten Sumenep Pokja IV menjumpai 20 ibu balita tengkes dan mengingatkan pentingnya meningkatkan gizi anak tengkes setelah dilakukan berbagai intervensi anggaran baik dari kabupaten maupun desa.
Perwakilan dari TP-PKK Kabupaten Sumenep, Ida Winarni selaku Koordinator Bidang Kesehatan Pokja IV memuji perhatian pemerintah desa pada masalah tengkes.
"Kita pantas bersyukur punya Pemdes yang memiliki perhatian pada gizi dan kesehatan balita tengkes," ungkapnya di sela-sela kegiatan berlangsung, Selasa (10/12/2024).
Ia juga meminta kepada ibu balita penderita tengkes untuk selalu memberikan sayuran kelor sebagai kekhasan sayuran orang desa untuk menurunkan tengkes, serta disarankan agar ibu selalu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
Untuk tambahan, Ida meminta agar anak balita kita diberi makan ikan laut. "Anak-anak perlu diberi makan ikan seperti tongkol, diulang berkali-kali meski tidak mau bila perlu sampai 10 kali agar mau. Bahkan, bila perlu diolah dalam bentuk nuget dan lain-lain, dibuat suka makan ikan laut agar menjadi anak yang cerdas. Kalau banyak makan ikan pasti pandai," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Pakamban Laok Ach. Subairi Karim dalam sambutannya menyatakan bahwa desa sudah ada intervensi anggaran berupa pemberian susu Pediasure untuk mendukung penurunan tengkes, termasuk insentif kader posyandu.
“Pemdes sudah melakukan intervensi anggaran berupa pemberian susu untuk penguatan gizi balita tengkes dan penurunan tengkes di Desa Pakamban Laok," terangnya. (KIM-Pragaan/Ismi/Fer)