- Oleh MC KAB BATANG
- Kamis, 9 Januari 2025 | 13:47 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 9 Desember 2024 | 04:09 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 597
Padang, InfoPublik – Tren batu akik yang pernah booming sekitar 15 tahun lalu kini kembali menjadi harapan para pecintanya di Kota Padang. Dulu, batu akik menjadi aksesori favorit, bahkan banyak orang rela menelusuri dasar sungai dan perbukitan demi mendapatkan batu yang unik dan berharga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap batu akik mulai meredup.
Melihat potensi besar ini, komunitas pecinta batu akik di Padang menggagas berbagai langkah untuk menghidupkan kembali tren tersebut. Salah satunya melalui perlombaan dan pameran yang sudah beberapa kali digelar.
"Beberapa bulan lalu kita menggelar lomba antar Sumatera, dan peminatnya cukup tinggi," ujar Ketua Komunitas Gemstone Minang Saiyo, Syaiful Bahri, di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Minggu (8/12/2024).
Dukungan penuh diberikan oleh Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar. Ia mendorong agar perlombaan batu akik dapat diadakan secara rutin setiap bulan. Harapannya, tren batu akik dapat kembali booming seperti dulu.
"Tentunya kami bersyukur atas dukungan ini. Jika tren kembali, perekonomian bisa menggeliat, termasuk tumbuhnya UMKM di sektor ini," kata Syaiful.
Syaiful Bahri mengungkapkan bahwa kebangkitan minat terhadap batu akik akan membawa manfaat ekonomi yang besar. Selain meningkatkan transaksi perdagangan, tren ini juga dapat memicu lahirnya jenis-jenis batu baru yang unik dan langka.
"Jika animo penggila batu akik kembali tinggi, masyarakat akan beramai-ramai menambang batu. Mendatangi sungai, perbukitan, atau goa untuk mencari batu akik indah yang tersimpan di perut bumi," ungkapnya.
Selain itu, UMKM yang bergerak di bidang batu akik, seperti jasa pengasahan dan pembuatan aksesori, juga diprediksi akan mengalami peningkatan omzet.
Demam batu akik sempat booming pada 2010. Saat itu, hampir setiap orang mengenakan cincin atau aksesori dengan batu akik. Para penggila batu rela menghabiskan waktu berhari-hari mencari batu hingga ke dasar sungai atau perbukitan.
Namun, seiring waktu, tren ini perlahan memudar. Banyak pelaku UMKM yang dulu terlibat dalam bisnis ini akhirnya beralih ke sektor lain.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan inisiatif komunitas, diharapkan batu akik kembali menjadi tren dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat. Pameran dan lomba yang rutin digelar di Padang diharapkan mampu menarik minat masyarakat dan pecinta batu akik dari berbagai daerah.
"Semoga ini menjadi awal kebangkitan tren batu akik, sekaligus mendorong sektor ekonomi dan budaya lokal," tutup Syaiful.
(MC Padang / Junee)