- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 29 November 2024 | 12:35 WIB
: Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata (tiga kanan) memimpin acara Media Briefing Torang Pe APBN di Aula Gamalama. (Foto: DJPb Malut)
Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 29 November 2024 | 19:54 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 61
Ternate, InfoPublik – Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maluku Utara hingga Oktober 2024 mencapai Rp504,55 miliar dengan total 7.870 debitur. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 0,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
Menurut Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata, sektor perdagangan besar dan eceran masih menjadi yang paling dominan dalam penyaluran KUR.
"Sektor perdagangan besar dan eceran tetap mendominasi di angka Rp279,20 miliar dengan 4.357 debitur selama lima tahun terakhir," ungkap Tunas dalam acara Media Briefing Torang Pe APBN, Kamis (28/11/2024).
Sektor perdagangan diikuti oleh sektor akomodasi dengan realisasi Rp64,08 miliar, jasa kemasyarakatan Rp41,38 miliar, serta sektor lainnya seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan transportasi.
Dari sisi wilayah, Kabupaten Halmahera Utara mencatatkan realisasi KUR terbesar dengan total Rp117,74 miliar yang melibatkan 1.657 debitur. Kota Ternate menempati posisi kedua dengan realisasi Rp87,26 miliar dan 1.233 debitur.
Selain itu, Kanwil DJPb Maluku Utara juga mencatat realisasi pembiayaan Ultra Mikro (UMi) hingga Oktober 2024 sebesar Rp2.846,29 juta dengan 553 debitur. Namun, angka ini mengalami kontraksi sebesar 1,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tunas mengungkapkan bahwa Kota Ternate menjadi wilayah dengan realisasi UMi terbesar, yaitu Rp2.456,91 juta untuk 499 debitur, diikuti Halmahera Utara dengan Rp120,31 juta dan 11 debitur.
Meskipun angka realisasi cukup tinggi, Tunas mengakui masih terdapat beberapa tantangan dalam penyaluran UMi di Maluku Utara.
"Penyaluran UMi belum menjangkau seluruh wilayah Maluku Utara. Selain itu, lembaga penyalur masih terbatas, yaitu Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Kendala lainnya, PNM hanya menyalurkan KUR di Kota Ternate," jelas Tunas.
Dengan pencapaian ini, pemerintah terus berupaya memperluas akses KUR dan UMi agar dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Maluku Utara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (dv/MC Tidore)