- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 22:00 WIB
: Pelaksanaan lokakarya ketiga: penulisan draft dokumen rencana pengelolaan mangrove Provinsi Gorontalo Kelompok Kerja Mangrove Daerah Provinsi Gorontalo di Fox Hotel, Selasa (12/11/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 14 November 2024 | 22:20 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 184
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kelompok Kerja Mangrove Daerah Provinsi Gorontalo akan segera merampungkan draft final rencana pengelolaan ekosistem mangrove melalui lokakarya yang digelar ketiga kalinya.
Lokakarya yang berlangsung sejak 12-13 November ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Faisal Lamakaraka, di Fox Hotel pada Selasa (12/11/2024).
Kegiatan sebagai tindak lanjut amanat Perda Nomor 7 Tahun 2016 juga diselenggarakan oleh Burung Indonesia. Dalam mandatnya, Burung Indonesia bertujuan melestarikan ekosistem penting bagi burung dan keanekaragaman hayati, serta mendukung upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mengelola ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
“Perlu saya sampaikan, saya sangat mengapresiasi kepada Burung Indonesia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini yang bertujuan merampungkan draft final rencana pengelolaan ekosistem mangrove Provinsi Gorontalo,” ungkap Faisal.
Dikatakan juga oleh Ketua KKMD Provinsi Gorontalo, Hoerudin, lokarkarya juga digelar untuk menindaklanjuti tahapan perencanaan pengelolaan ekosistem mangrove berdasarkan arah kebijakan, yaitu penyusunan rencana strategis, rencana pengelolaan dan rencana aksi. Pada proses sebelumnya telah dilakukan sinkronisasi data dan penambahan informasi antara lain berkaitan dengan peta, luasan wilayah mangrove, pembaruan kebijakan yang baru berlaku, dan data-data statistik lainnya.
“Besar harapan kami melalui perampungan draft final Rencana Pengelolaan Ekosistem Mangrove Provinsi Gorontalo ini menjadi langkah strategis kita dalam menindaklanjuti tahapan perencanaan pengelolaan ekosistem mangrove berdasarkan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo,” ungkap Hoerudin.
Diketahui, kondisi eksisting Mangrove di Provinsi Gorontalo adalah seluas 8.881,42 hektare yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Boalemo, Gorontalo Utara, Pohuwato, dan sebagian kecil ekosistem tersebar di wilayah Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango.
Mangrove di Provinsi Gorontalo sudah banyak dijadikan tambak dan perlu diperhatikan agar bisa diperbaiki dan memberikan manfaat untuk masyarakat sesuai kaidah konservasi dan kaidah tata kelolanya.
Kegiatan ini terlaksana atas inistiatif KKMD Provinsi Gorontali dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo sebagai tim koordinasi. Difasilitasi Burung Indonesia dengan melibatkan OPD terkait, penggiat lingkungan, akademisi, dan pakar di antaranya Prof. Ramli Utina (PKEPKL UNG) dan Dr. Silfi Iriani (Burung Indonesia). (mcgporontaloprov/mila/elis)