- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Jumat, 22 November 2024 | 21:47 WIB
: Kendalikan Inflasi, TPID Gelar Program Proteksi
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Minggu, 27 Oktober 2024 | 01:59 WIB - Redaktur: Juli - 177
Bantaran, InfoPublik - Dalam upaya konkret mengendalikan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Probolinggo meluncurkan program Probolinggo Tekan Inflasi (Proteksi) secara bergantian di 12 kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Kecamatan tersebut yakni, Tongas, Sumberasih, Wonomerto, Bantaran, Leces, Dringu, Gending, Maron, Pajarakan, Gading, Krejengan, dan Paiton. Setiap kecamatan akan menjadi lokasi kegiatan selama dua hari dengan waktu pelaksanaan dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Kegiatan yang digelar mulai tanggal 16 Oktober hingga 8 November 2024 ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok penting dengan harga terjangkau bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.
Beberapa bahan pokok yang ditawarkan dalam kegiatan Proteksi ini antara lain beras SPHP (5 Kg) seharga Rp56.250, beras super (5 Kg) seharga Rp60.000, gula pasir lokal seharga Rp15.500/kg, minyak Kita seharga Rp16.000/liter dan minyak kelapa mas seharga Rp15.000/800 ml.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Probolinggo Arie Kartikasari mengatakan program ini dirancang untuk membantu masyarakat menghadapi tekanan inflasi.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Dalam Proteksi ini kami menjalin kerja sama dengan sektor swasta dalam rangka pengendalian inflasi,” katanya.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bulog, PG Wonolangan, PG Gending, RNI Jember, Freshmart, Indofood serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang merupakan binaan dari Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo.
“Dengan adanya program Proteksi ini diharapkan tingkat inflasi dapat terjaga dan harga-harga kebutuhan pokok dapat stabil. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” terangnya.
Namun Arie mengingatkan bahwa stok barang terbatas dan tidak ada pembatasan dalam pembelian. Masyarakat diharapkan membawa uang pas dan tas belanja sendiri serta hanya warga yang berdomisili di masing-masing kecamatan yang diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Proteksi ini.
“Dengan langkah-langkah tersebut, TPID Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk terus berupaya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan inflasi yang ada,” pungkasnya. (MC Kabupaten Probolinggo/wan/son)