- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 18 November 2024 | 12:30 WIB
: Kegiatan menuangkan dan menyemprotkan 125 liter cairan eco enzyme di wilayah Desa Adat Buleleng, Kec./Kab. Buleleng, pada Minggu (20/10/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 22 Oktober 2024 | 06:48 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 140
Buleleng, InfoPublik - Aksi peduli lingkungan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Eco Enzyme Nusantara kelima di wilayah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup bersama seluruh elemen masyarakat diperingati dengan menuangkan dan menyemprotkan 125 liter cairan eco enzyme di wilayah Desa Adat Buleleng, Kec./Kab. Buleleng, pada Minggu (20/10/2024).
Di lokasi penuangan eco enzyme, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Ketut Santiana, mengatakan pihaknya sangat mendukung dan mengapreasi kegiatan ini.
Menurut Santiana, kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi pihak Desa Adat Buleleng dengan relawan Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng, siswa sekolah, mahasiswa Undiksha, serta pengunjung Ex Pelabuhan Buleleng yang tengah berolahraga.
"Ini bentuk kesadaran kita menjaga kebersihan sumber daya air, tanah dan udara dengan eco enzym, kegiatan ini dapat mengurangi sampah organik rumah tangga dan mengurangi beban sampah di TPA Bengkala, karena bahan baku eco enzyme berasal dari sampah organik, selain itu sebagai fermentasi komposting dan mencegah kebakaran sampah di TPA Bengkala," ujar Santiana.
Pihaknya mengaku setiap bulan mengumpulkan cairan eco enzym hasil panen dari seluruh pegawainya untuk disumbangkan dalam pengelolaan taman-taman di perkotaan, selain digunakan dalam rumah tangga. Sebab, ia melhat sangat banyak manfaat eco enzyme, khususnya pada lingkungan dan tanaman.
Sementara itu, Desa Adat Buleleng yang konsisten dalam memasyarakatkan eco enzyme di 14 banjar adat, mendapatkan penghargaan dari Relawan Eco Enzyme Provinsi Bali.
Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna, menegaskan bahwa pelestarian lingkungan ini merupakan wujud nyata dari penerapan konsep Tri Hita Karana, yakni menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam semesta.
"Ini kita lakukan supaya alam menjadi sehat dan udara menjadi bersih. Mudah-mudahan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kalau lingkungan sehat, kita pun akan menjadi lebih sehat," tutur Sutrisna.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat gumi den bukit untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam di Buleleng.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Relawan Eco Enzyme Nusantara Buleleng, Ferry Tanaya. Ia menjelaskan bahwa eco enzyme sangat baik dalam pengelolaan sampah organik, sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber.
Selain itu, eco enzyme juga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas air, tanah, dan udara di sekitar. “Kami berharap masyarakat bisa mengolah sampah dapurnya menjadi eco enzym dan bisa bermanfaat,” tuturnya. (MC Kab.Buleleng/wd)