Keunikan Batik Gedong Tuban akan Ditampilkan dalam Pameran Hari Batik Nasional 2024

: Foto : Ketua Panitia Peringatan 2024 Febriana Paramita, Ketua YBI Gita Kartasasmita dan Dirjen IKMA Reni Yanita saat gelar keterangan pers Perayaan Hari Batik Nasional. (ist)


Oleh MC KAB TUBAN, Minggu, 29 September 2024 | 03:51 WIB - Redaktur: Juli - 171


Tuban, InfoPublik - Sektor industri batik terus menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah gejolak ekonomi global beberapa tahun terakhir.
 
Salah satu jenis batik yang semakin menarik perhatian adalah batik gedog Tuban, yang memiliki keunikan tersendiri dan kaya akan nilai budaya lokal.
 
Dalam rangka Hari Batik Nasional (HBN) 2024, batik gedog Tuban akan menjadi ikon utama perayaan, mengukuhkan posisinya sebagai warisan budaya khas Kabupaten Tuban.
 
Puncak acara HBN tahun ini akan dibuka dengan serangkaian kegiatan di Jakarta, termasuk Pameran Batik Nasional yang akan berlangsung di Mall Kota Kasablanka pada 2-6 Oktober 2024.
 
Acara ini rencananya akan dihadiri oleh Yuan Erma Septi Apsari, istri dari Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tuban, Agung Subagyo, yang secara khusus akan memberikan dukungannya terhadap pengembangan batik gedog Tuban.
 
Batik gedog Tuban dikenal memiliki keunikan tersendiri dengan motif khas, hasil akulturasi budaya pesisir Tuban dan budaya Tiongkok. Yang menarik, proses pembuatannya masih menggunakan alat tenun tradisional dengan bahan baku benang katun dari pemintalan kapas.
 
Hal tersebut tidak hanya membuat batik gedog memiliki nilai budaya yang tinggi, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan warisan leluhur yang terus dilestarikan oleh masyarakat Tuban.
 
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Kemenperin, sebagai bentuk pelestarian, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) bagi batik tulis tenun gedog Tuban. Hal ini akan memberikan perlindungan hukum terhadap keaslian produk batik tersebut, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
 
Tak hanya memperkenalkan batik gedog kepada masyarakat luas, Kementerian Perindustrian juga berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan industri batik melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan teknis. Industri ini memiliki potensi besar untuk ekspor, dengan nilai ekspor batik dan produknya mencapai USD17,5 juta pada tahun 2023, dan USD9,45 juta hanya pada semester pertama 2024.
 
Dengan kegiatan seperti pameran dan Batik Fun Run, HBN 2024 bertujuan untuk mengembangkan kecintaan terhadap batik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Batik gedog Tuban, sebagai ikon utama acara ini, diharapkan tidak hanya dikenal sebagai produk lokal, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional yang mampu bersaing di kancah internasional.
 
Melalui dukungan dari berbagai sektor, batik gedog Tuban diharapkan terus melangkah ke depan, memopulerkan warisan budaya khas Tuban dan menunjukkan potensinya sebagai salah satu industri unggulan di Indonesia. (dadang bs/hei)