- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 18 November 2024 | 16:15 WIB
: Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat meresmikan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) di Kecamatan Maluk
Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT, Kamis, 26 September 2024 | 12:53 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 227
Sumbawa Barat, Info Publik — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Senin (23/9/2024). Peresmian ini menandai salah satu tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk menciptakan hilirisasi industri mineral dan memperkuat ketahanan industri nasional.
Saat peresmian, Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Eric Thohir, Pj Gubernur NTB, Hasanuddin dan Bupati Sumbawa Barat, H W Musyafirin.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas komitmen AMMAN dalam menyelesaikan proyek smelter tembaga ini sesuai rencana.
“Saya sangat mengapresiasi keberanian dan niat baik AMMAN dalam menyelesaikan pembangunan smelter ini,” kata presiden.
Diresmikannya smelter AMMAN ini menandai Indonesia telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga.
“Kita menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju dengan mengelola sumber daya alamnya sendiri,” tegasnya.
Proses konstruksi smelter tembaga dan pemurnian logam mulia AMMAN ini melibatkan sekitar 7.000 tenaga kerja. Sekitar hampir 80 persen pekerja merupakan tenaga kerja asal berbagai wilayah di Indonesia dari berbagai disiplin ilmu, salah satunya dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan persentase yang cukup signifikan.
Berbagai program pelatihan vokasi telah diberikan kepada pekerja lokal agar mereka turut berperan aktif dalam pembangunan proyek ini. Dengan kerja keras dan semangat seluruh tenaga kerja serta kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, AMMAN berhasil mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia dan memastikan kualitas konstruksi bertaraf internasional.
Di sisi lain, untuk memastikan transisi operasional berjalan lancar, lebih dari 150 karyawan telah menjalani pelatihan khusus di salah satu smelter tembaga terbesar di Daratan Tiongkok, yang memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di industri ini.
Produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal keempat tahun 2024. Saat ini, smelter tembaga AMMAN dalam tahap komisioning dan dijadwalkan berlangsung selama 4-5 bulan terhitung dari Juni 2024. Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter.
Nantinya, fasilitas smelter tembaga AMMAN mampu menampung kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa mendatang. Produk dari fasilitas peleburan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dengan kemurnian 99,99 persen dan asam sulfat mencapai 830 ktpa dengan kemurnian 98,5 persen. Selain itu, fasilitas pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton per tahun (tpa) emas olahan dengan kemurnian 99,99 persen, 55 tpa perak olahan dengan kemurnian 99,95 persen, serta 77 tpa selenium dengan kemurnian 99,9 persen.
Sementara itu, Bupati KSB H W Musyafirin mengaku, dengan diresmikannya pabrik smelter ini, menjadikan Sumbawa Barat khususnya NTB sebagai poros baru ekonomi di Indonesia Timur. “Smelter ini akan membuka peluang dan kesempatan yang cukup besar bagi masyarakat NTB,” katanya.
H Firin sendiri termasuk bupati yang cukup getol mewujudkan pabrik smelter di Sumbawa Barat. Pemda KSB bahkan ikut memfasilitasi pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik yang terletak di dusun Otak Keris, Kecamatan Maluk ini. (MC Sumbawa Barat)