- Oleh MC PROV BANTEN
- Selasa, 19 November 2024 | 12:34 WIB
: Pj Gubernur Banten Al Muktabar bersama jajarannya berfoto bersama usai membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Penurunan Stunting di Provinsi Banten di Aula Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Jl Satria Sudirman Kota Tangerang, Rabu (25/9/2024). Gambar oleh Biro Ad[impro Setda Provinsi Banten.
Oleh MC PROV BANTEN, Minggu, 29 September 2024 | 22:31 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 178
Banten, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Banten optimis target penanganan stunting 14 persen dapat tercapai. Langkah yang dilakukan untuk mencapai target itu dengan memaksimalkan agar program tepat sasaran dan melaksanakan pendataan bayi by name by addres dengan bekerjasama bersama para pemangku kepentingan dengan melakukan pendataan penimbangan dan pengukuran dengan alat yang tepat.
Hal itu diungkap Al Muktabar saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Penurunan Stunting di Provinsi Banten di Aula Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Jl Satria Sudirman Kota Tangerang pada Rabu 25 September 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten serius melaksanakan program dan langkah-langkah percepatan penanganan stunting dan gizi buruk sebagai bentuk kesiapan Provinsi Banten dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kita dipandang baik dalam penanganan stunting dan gizi buruk. Melaksanakan langkah sungguh-sungguh dengan pendekatan utama spesifik dan sensitif. Pendekatan ini sangat jelas dan terukur. Menimbang dan mengukur seluruh data balita kita,” ucapnya.
Dikatakan Al Mutkabar, dengan penanganan yang sungguh-sungguh sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, ia optimis target 14 persen bisa dilakukan bahkan dilampaui. “Pemprov Banten begitu mendapatkan data, dengan sungguh-sungguh melakukan berbagai pendekatan untuk menurunkan stunting hingga 14 persen,” ucapnya.
Agar program penanggulangan stunting tepat sasaran, Pemprov Banten melaksanakan pendataan bayi by name by addres bekerjasama dengan para pemangku kepentingan melakukan pendataan penimbangan dan pengukuran dengan alat yang tepat serta melakukan intervensi spesifik dan sensitif.
“Data by name by address agar tepat dalam melaksanakan agenda kerja. Provinsi Banten 100 persen mengukur dan menimbang semua bayi," tegas Al Muktabar.
Dari pendataan by name by addres yang 100 persen atau 824.212 balita maka Pemprov Banten bekerjasama dengan Posyandu dan PKK dalam percepatan penanganan stunting dan gizi buruk. Melalui Dapur PKK, intervensi anak stunting dan gizi buruk dapat dilakukan melalui program makanan bergizi atau program makanan tambahan.
Masih menurut Al Muktabar, untuk memantau intervensi terhadap penanganan anak stunting dan gizi buruk, Pemprov Banten bekerjasama dengan Universitas Indonesia mengembangkan aplikasi e-dasawisma. Melalui aplikasi ini, intervensi yang telah dilakukan terpantau. Sehingga jika ada hambatan bisa terpantau dan teranalisa.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Kemaritiman Kemenko PMK Budiono Subambang mengapresiasi atas program dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemprov Banten. “Capaian target-target pembangunan nasional terutama penanganan stunting, gizi buruk, dan kemiskinan ekstrem, Alhamdulillah prestasi pencapaiannya bagus,” ucapnya.
Menurutnya, capaian itu tidak mudah dan merupakan kerja keras mulai dari perencanaan, pelaksanaan, kemudian diinformasikan. Mampu mengkolaborasikan dan mengkoordinasikan para pemangku kepentingan dalam mencegah dan mempercepat penurunan stunting. “Terima kasih kepada Provinsi Banten,” ungkap Budiono. (Mills/MC Prov Banten)