Setop Ekspor Bahan Mentah, Jokowi Resmikan Injeksi Bauksit Perdana di Mempawah

:


Oleh MC KAB MEMPAWAH, Selasa, 24 September 2024 | 20:18 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 135


Mempawah, InfoPublik – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara simbolis meresmikan Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Selasa (24/9/2024).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pembangunan Smelter PT BAI merupakan langkah penting menuju transformasi Indonesia menjadi negara industri yang mampu mengolah sumber daya alam (SDA) secara mandiri.

"Smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini adalah kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam, dan hari ini fase pertama pembangunannya telah selesai," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa pembangunan smelter ini menjadi bagian dari strategi Indonesia untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mulai mengolah sumber daya sendiri guna meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Kita harus stop ekspor bahan mentah. Kita olah sendiri di dalam negeri karena nilai tambahnya akan dinikmati oleh masyarakat dan negara. Lompatan nilai tambah ini sangat besar, terlihat jelas dari angkanya," tegas Presiden.

Presiden juga mengungkapkan bahwa kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun, namun 56 persen dari jumlah tersebut masih dipenuhi melalui impor.

"Setelah smelter ini beroperasi, kita akan mengurangi impor yang 56 persen itu. Kita produksi sendiri karena kita punya bahan bakunya," jelasnya.

Jokowi menambahkan bahwa impor aluminium yang mencapai USD3,5 miliar (sekitar Rp50 triliun) setiap tahun merupakan devisa besar yang keluar dari negara. Dengan adanya smelter ini, Indonesia bisa menekan angka impor secara signifikan.

"Saya senang melihat ekosistem industri aluminium dari hulu ke hilir sudah terintegrasi dengan baik. Dengan investasi sebesar Rp16 triliun ini, Indonesia benar-benar akan memulai era baru sebagai negara industri," tutup Presiden.