Sakit Sembelit dan Penanganannya di Radio Pemda Bersama Promkes RSUD Kapuas

: Sakit Sembelit dan Penanganannya di Radio Pemda Bersama Promkes RSUD Kapuas - Foto :Mc.Kapuas.


Oleh MC KAB KAPUAS, Kamis, 12 September 2024 | 09:08 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 164


Kuala Kapuas, InfoPublik – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat.

Pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE), didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, M. Nasrullah, mengulas tentang Sembelit Dan Penanganannya, pada Rabu (11/9/2024).

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa sembelit atau konstipasi adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) selama beberapa hari, dalam satu minggu BAB kurang dari tiga kali, hal ini disebabkan kotoran (feses) yang keras, sehingga untuk mengeluarkan kotoran atau feses tersebut diperlukan tenaga untuk mengejan.

"Secara umum sembelit atau konstipasi terdiri dari 2 tipe, yaitu Tipe transit lambat, pada tipe ini jarang timbul hasrat BAB pada penderita, dan Tipe obstruktif (sumbatan), penderita tidak dapat BAB secara tuntas dikarenakan adanya penyakit/ gangguan pada usus besar (anorektal) organik/ fungsional, misalnya adanya penyumbatan sehingga feses sulit keluar. Sembelit bisa merupakan keluhan dari bayi, anak-anak sampai lansia. Sembelit juga sering terjadi pada wanita hamil," tambahnya.

Sembelit pada bayi, ditandai dengan  bayi buang air besar dalam jumlah banyak dan keras, dan buang air besarnya sekali dalam beberapa hari, tetapi untuk memastikan bayi sembelit atau tidak, bukan dari lamanya bayi tidak buang air besar. Buang air besar setiap 2-3 hari sekali tetapi feses tidak keras tetapi lunak, kondisi ini bukan termasuk sembelit. Jadi sembelit pada bayi ditentukan oleh keras atau lunaknya feses.

Bila bayi mengalami sembelit, selain feses yang keras bayi juga mengalami kesakitan , terkadang feses dapat teraba di perut. Sembelit pada bayi harus segera diatasi, karena bila terjadi sumbatan total, bayi akan mengalami kembung bahkan muntah, hal ini menjadi kasus emergensi. Sembelit pada lansia, biasanya disebabkan kurang minum, kurangnya aktivitas yang dapat menyebabkan gerakan usus (peristaltik) melambat sehingga feses menumpuk, apalagi konsumsi serat sangat sedikit, disamping itu ada obat-obatan yang mungkin di konsumsi oleh lansia yang mempunyai efek samping timbulnya sembelit.

Pengobatan sembelit sebaiknya didasarkan apa yang menjadi penyebab timbulnya sembelit, dan hal ini biasanya ditemukan dari pemeriksaan dokter. Tetapi jika diperlukan boleh menggunakan obat pencahar, tetapi dengan dosis efektif yang rendah dan untuk jangka waktu yang singkat. Ada beberapa obat ringan yang dapat digunakan untuk mengatasi sembelit, antara lain Sirup laktulosa (duphalac), obat ini aman diberikan pada wanita hamil dan menyusui, Bisakodil (dulcolax), Obat yang bekerja dengan cara meningkatkan pemasukan air ke feses, misalnya garam natrium laurilsulfat (mikrolax), dan natrium sulfosuksinat (laxadine). Buah pisang adalah salah satu herbal yang dapat Anda konsumsi saat mengalami sembelit. Kandungan serat pada pisang dapat membantu memperlancar BAB.

"Anda perlu membawa bayi atau anak Anda yang mengalami sembelit, untuk konsultasi dengan dokter bila tetap tidak bisa BAB meskipun telah mengubah pola makannya, Bayi atau anak tampak sangat kesakitan, Keluar darah di feses, Terjadi robekan di daerah anus karena mengejan yang kuat, Perlu diingat pengobatan sembelit pada bayi dan anak perlu segera dilakukan sedini mungkin, karena akan semakin memberat bila tidak segera diatasi.

Pada wanita hamil dan menyusui perlu berhati-hati untuk mengonsumsi obat-obat pencahar, Mengubah pola makan dengan lebih banyak serat akan membantu menghindarkan Anda dari masalah sembelit, Olahraga dapat membantu memperlancar gerakan usus sehingga dapat mencegah terjadinya sembelit, dan Konsumsi air putih yang cukup juga sangat penting", pungkasnya menutup edukasi di RSPD. (MC Kab Kapuas/hmskmf/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya