Pemkab Sergai Dorong Rehabilitasi Mangrove untuk Pelestarian Lingkungan dan Ekowisata

Pantai Cermin, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) Sumatra Utara (Sumut) terus memperkuat upaya pelestarian lingkungan melalui rehabilitasi mangrove. Langkah ini diwujudkan melalui Sosialisasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove dan Perencanaan Perlindungan serta Pengelolaan Ekosistem Mangrove, yang digelar pada Selasa (10/9/2024) di Theme Park Resort and Hotel, Dusun I Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai, Rusmiani Purba, dalam sambutan tertulisnya mewakili Bupati Sergai, Darma Wijaya, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya rehabilitasi dan pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Sergai.

"Rehabilitasi mangrove sangat penting untuk pelestarian lingkungan dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Mangrove bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari produk komersial hingga dikembangkan sebagai destinasi ekowisata," jelas Darma Wijaya.

Bupati juga menekankan bahwa hutan mangrove memiliki banyak manfaat bagi ekosistem, termasuk mencegah intrusi air laut, mengurangi erosi dan abrasi pantai, serta membantu mengurai limbah organik. Mangrove juga menjadi habitat penting bagi satwa, menyediakan sumber makanan, dan membantu stabilisasi kawasan pesisir.

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2025, program rehabilitasi mangrove telah menjadi prioritas pembangunan, sesuai dengan Sapta Dambaan—khususnya Sapta ke-3 terkait Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan serta Sapta ke-5 tentang Wisata Maju Terus.

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 juga telah menetapkan luas kawasan mangrove di lima kecamatan di Sergai, dengan Kecamatan Tanjung Beringin memiliki luas terbesar yaitu 196,62 hektare (ha), disusul Bandar Khalipah (97,42 ha), Pantai Cermin (38,74 ha), Perbaungan (2,35 ha), dan Teluk Mengkudu (1,77 ha).

"Dengan sosialisasi ini, kami berharap upaya pelestarian mangrove di Sergai dapat memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Kami juga meminta dukungan penuh dari akademisi, LSM, pemerintah pusat, dan masyarakat lokal untuk bersama-sama melindungi dan mengelola ekosistem mangrove," ungkap Rusmiani.

Acara sosialisasi ini berlangsung selama dua hari, yaitu 10-11 September 2024, dengan narasumber dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) serta berbagai organisasi perangkat daerah terkait.

Hadir pula dalam acara ini PPIU Manager Provinsi Sumatera Utara, Aditya Wahyu Putra, Sekretaris Utama BRGM, Ayu Dewi Utari, Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penatagunaan Hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provsu, Asep Perry Muhammad Athoriez, Camat Pantai Cermin, Andy Akbar Perdana, serta Forkopimcam Pantai Cermin. (Media Center Sergai / Julia)