- Oleh MC PROV RIAU
- Selasa, 27 Agustus 2024 | 16:10 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 26 Agustus 2024 | 20:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 166
Pekanbaru, InfoPublik – Petugas gabungan akhirnya berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Upaya pemadaman berlangsung hampir satu pekan untuk mengendalikan api yang melalap semak belukar di kawasan tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M. Edy Afrizal, menjelaskan bahwa tim pemadam kebakaran melakukan pendinginan terakhir pada Sabtu (24/8/2024), dan hasilnya pada Senin (26/8/2024), kebakaran lahan di Kuala Cenaku dinyatakan sepenuhnya padam.
"Kami telah melakukan segala upaya untuk memastikan api benar-benar padam. Setelah pendinginan terakhir kemarin, hari ini sudah dipastikan tidak ada lagi api yang menyala," ujar Edy dalam keterangan pers yang diterima.
Petugas yang dikerahkan dari berbagai unit, baik darat maupun udara, berhasil mengendalikan situasi yang sangat menantang ini. Perlengkapan pemadaman telah ditarik dari lokasi, namun untuk memastikan tidak ada api yang kembali muncul, patroli udara terus dilakukan.
"Walaupun api sudah padam, kami tetap melakukan patroli udara untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul," tambah Edy.
Dengan padamnya kebakaran di Kuala Cenaku, status kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dinyatakan nihil. Sebelumnya, beberapa wilayah di Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan yang cukup luas, namun semua titik api telah berhasil dipadamkan.
"Kami bersyukur bahwa seluruh area yang terindikasi kebakaran sudah berhasil dikendalikan dan saat ini Riau dinyatakan bebas dari kebakaran hutan dan lahan," ujar Edy Afrizal.
Petugas dan masyarakat diharapkan tetap waspada dan terus menjaga lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pemerintah dan berbagai pihak juga akan terus memantau kondisi hutan dan lahan untuk mencegah potensi kebakaran di masa depan.
Edy mengungkapkan bahwa kebakaran di wilayah Inhu tersebut memiliki tantangan berat dalam pemadamannya. Kebakaran terjadi di lahan gambut yang sebelumnya terendam banjir. Semak belukar yang mati akibat terendam banjir menjadi sangat kering saat musim kemarau tiba, sehingga mudah terbakar.
"Lahan gambut ini sebelumnya terendam banjir, dan semak-semak yang ada di sana mati karena terendam air. Saat musim kemarau, semak-semak mati ini menjadi kering dan sangat mudah terbakar," jelas Edy Afrizal.
Kondisi lahan yang kering, ditambah dengan angin kencang dan cuaca panas, membuat api cepat menyebar dan mempersulit upaya pemadaman. Untuk mengatasi situasi ini, petugas darat dan tim satgas udara yang menggunakan helikopter serta pesawat, dikerahkan untuk memadamkan api dari udara.
"Kami mengerahkan semua sumber daya yang ada, baik dari darat maupun udara, untuk memadamkan kebakaran. Koordinasi yang baik antara kedua tim sangat membantu dalam mengendalikan situasi ini," kata Edy.
(Mediacenter Riau/sa)