:
Oleh MC KAB GRESIK, Sabtu, 24 Agustus 2024 | 12:20 WIB - Redaktur: Juli - 172
Gresik, InfoPublik – Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gresik, membuka kegiatan Evaluasi Capaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I Tahun 2024, Kamis (22/8/2024).
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan kepala Puskesmas.
Dalam sambutannya, wabup mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik selama enam bulan pertama 2024.
Wabup juga menyoroti bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Gresik masih berada pada angka 15,4 persen.
Angka ini masih di atas target 10 persen yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati No. 9 Tahun 2023. Capaian ini memiliki perbedaan dengan angka prevalensi stunting Kabupaten Gresik sebelumnya yang didasarkan pada data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI, yakni sebesar 10,3 persen.
"Pada semester pertama tahun 2024, kami mencatat bahwa dari total 23.772 keluarga berisiko stunting, sebanyak 19.947 keluarga telah mendapatkan pendampingan, dengan rincian 2.848 calon pengantin, 3.634 ibu hamil, 892 ibu nifas, dan 13.342 balita," ungkapnya.
Meskipun pencapaian dan upaya yang dilakukan ini sudah cukup baik, wabup menekankan bahwa semua pihak perlu bekerja lebih keras dan cerdas untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting pada akhir tahun ini.
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah peluncuran inovasi Deteksi Tanggulangi Kurangi Keluarga Risiko Stunting (Detak Keris), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendampingan dan memastikan keselarasan data melalui integrasi dengan aplikasi Gresik Urus Stunting.
Selain itu, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan balita stunting juga telah dilaksanakan dan akan terus dimonitor untuk memastikan efektivitasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik, Titik Ernawati menjelaskan bahwa dirinya bersama jajaran Dinas KBPPPA Gresik telah melakukan intervensi serentak pencegahan stunting yang sudah dilakukan mulai Juni.
Sebagai informasi, pada Juni presentase balita ditimbang di Kabupaten Gresik sebesar 95,02 persen. Capaian presentase tertinggi balita ditimbang diraih oleh Puskesmas Slempit dengan presentase 100 persen balita ditimbang, disusul Puskesmas Duduksampeyan dengan 99,97 persen dan Puskesmas Ujungpangkah sebesar 99,95 persen.
"Kabupaten Gresik juga mengalami peningkatan peringkat dalam kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting Jatim 2024. Sebelumnya kita ada pada peringkat 35 dan pada penilaian terakhir kita naik di peringkat 12 se-Provinsi Jawa Timur," ungkap Titik. (nnd)