- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Permainan angklung oleh lansia dari Kelompok Seni Cemara Angklung di Gelar Budaya Jogya Kapanewon Tempel 2024.
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 21 Agustus 2024 | 15:40 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 142
Sleman, InfoPublik – Dalam rangka Gelar Budaya Jogja Kapanewon Tempel, setiap kalurahan harus mengirimkan satu kelompok kesenian yang ditunjuk oleh kalurahan untuk dipentaskan pada gelar budaya tersebut yang digelar Selasa sampai Rabu, 20-21 Agustus 2024 di Lapangan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Sleman.
Berbeda dari kalurahan yang lain, Kalurahan Pondokrejo mengirimkan Kelompok Seni Cemara Angklung yang beranggotakan 28 orang. Uniknya, anggotanya terdiri dari kader kesehatan dan ibu-ibu lansia yang tergabung dalam Bina Keluarga Lansia (BKL) Padukuhan Ngentak, Pondokrejo, Tempel yang dipimpin Budi Nurmila Sari dan Jamiyatun Mufidah.
Ketua Kelompok Seni Cemara Angklung sekaligus Carik Kalurahan Pondokrejo Budi Nurmila Sari mengatakan, Cemara Angklung merupakan ikon Kalurahan Pondokrejo yang menjadi pembeda dari kalurahan lain. Sebab merupakan hasil pengembangan implementasi dimensi intelektual BKL Cemara sendiri.
“Ya karena dulu yang belum terimplementasi dari kegiatan BKL adalah dimensi intelektualnya, nyari-nyari jalan dengan cara apa, pas suka melihat anak-anak SD kok pada bagus-bagus ketika mereka main angklung. Kayaknya cepet memahami dari pada hadroh atau kesenian lain yang sudah berkembang di wilayah kita. Membayangkan bahwa seorang lansia itu biasanya sifat dan perilakunya kembali ke kanak-kanak, anak-anak aja cepet paham kenapa lansia engggak? Gitu aja sih analoginya,” katanya.
Mila melanjutkan, pihaknya akhirnya memilih memainkan angklung karena alat musik tradisional itu bisa dilakukan semua kader termasuk lansia. Memiliki teknis permainan yang ringan namun berefek besar yakni membantu menjaga kemampuan berpikir dan mengingat.
“Buat seusia mereka untuk mengantisipasi demensia atau kepikunan. Karena otaknya diasah terus dengan cara-cara simple yaitu ngapalin dan memainkan not angklung,” jelas Mila.
Musik yang dibawakan ada 10 lagu hits, beberapanya seperti Kangen, Andaikan Kau Datang Kembali, Sigar, dan lagu-lagu hits dangdut Jawa yang sedang popular di kalangan masyarakat. Penampilannya memukau dan menarik penonton untuk menikmati sajian musik angklung yang disajikan. Adapun penonton yang memberi sawer sang pimpinan kelompok yang kebetulan menjadi vokalis saat pertunjukan
Lebih lanjut, Mila menuturkan bahwa Kelompok Cemara Angklung sudah melakukan pementasan di-event-event kalurahan sampai tingkat kabupaten, di antaranya saat kunjungan kerja Kapanewon Rongkop Gunung Kidul di Kalurahan Pondokrejo, acara Dana Keistimewaan Penyelenggaraan Event Penggiat Seni, acara-acara 17-an padukuhan, seremonial Pembukaan Sekolah Lansia, Harganas 2024 Kabupaten Sleman, karnaval, seremonial pembukaan Porkal Pondokrejo, dan yang terakhir yakni Gelar Budaya Jogja Kapanewon Tempel 2024.
Menurutnya, karena awalnya dulu seni musik angklung ringan dipelajari oleh lansia dan kader-kadernya maka kelompok BKL Cemara memutuskan untuk membuat Kelompok Seni Cemara Angklung yang berlatih setiap kali pertemuan lansia, yakni dua minggu sekali.
“Bersyukur, kami bisa menampilkan Cemara Angklung di Gelar Budaya Jogja Kapanewon Tempel hari ini, bisa menambah pengalaman, cerita, dan jam terbang yang tentunya dapat meningkatkan skill dan kemampuan kelompok agar menjadi lebih baik dan layak,” tutup Mila. (Ais/KIM Ceria Lumbungrejo Tempel)