: DPRD Kota Gelar Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Senin, 19 Agustus 2024 | 08:06 WIB - Redaktur: Juli - 241
Kanigaran, InfoPublik - Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis mengikuti Rapat Paripurna dengan acara mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2024 di ruang Sidang Utama DPRD Kota Probolinggo, Jumat (16/8/2024).
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Abdul Mujib didampingi Wakil Ketua I Abdul Haris Nasution dan Wakil Ketua II Fernanda Zulkarnaen, dihadiri anggota Forkopimda bersama Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati, kepala perangkat daerah, camat, dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
Sidang tersebut dibuka oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan dilanjutkan dengan Pidato Pengantar Sidang Bersama oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara serta Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Dalam pidatonya Presiden Jokowi memaparkan sejumlah capaian pembangunan yang telah dicapai selama 10 tahun terakhir seperti pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, hingga capaian pertumbuhan ekonomi.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas keberhasilan pemerintah dalam membangun fondasi dan peradaban baru melalui pembangunan Indonesiasentris.
“Alhamdulillah selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah pondasi peradaban baru dengan pembangunan Indonesiasentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar,” ujarnya.
Pada pembangunan infrastruktur, Indonesia berhasil membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
“Sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1.9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru serta 43 bendungan baru dan 1.1 juta jaringan irigasi baru. sehingga kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen pada 2023. Sehingga kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya 44 menjadi peringkat 27 pada 2024,” urainya.
Presiden Jokowi juga menyoroti ketangguhan bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim dan geopolitik dunia yang semakin memanas. “Alhamdulillah Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di 5 persen, banyak negara tidak bertumbuh bahkan melambat. Wilayah Indonesia timur, Papua dan Maluku malah bisa tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh diatas 20 persen. Inflasi juga terkendali di kisaran 2 sampai 3 persen saat negara mengalami kenaikan luar biasa bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen,” sebutnya.
Selain itu, angka kemiskinan ekstrem berhasil diturunkan dari 6.1 persen menjadi 0.8 persen di tahun 2024. Angka stunting turun dari 37 persen menjadi 21.5 persen pada 2023, dan tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 5.7 persen menjadi 4.8 persen pada 2024.
Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat, seperti program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Pra Kerja.
Disebutkan Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, mulai usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun ini telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun mulai dari SD, SMP, SMA/SMK di seluruh tanah air Indonesia.
Lanjut dia, Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun ini telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahunnya. Dan Rp63 triliun anggaran pra kerja selama 5 tahun ini telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18.8 juta pekerja yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembangunan yang telah dicapai selama ini adalah pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. “Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama, yaitu pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak kepada masyarakat luas dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama,” pungkasnya.
Sementara itu, saat ditemui usai acara, Penjabat Nurkholis mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi. “Tadi beliau menyampaikan harapan-harapan sekaligus meminta maaf jika ada cita-cita yang belum tercapai. Pidato kenegaraan tahun ini menjadi istimewa karena ini adalah pidato beliau yang terakhir sebagai presiden,” tuturnya. (dy/uby)