OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Lembaga Jasa Keuangan

: OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Lembaga Jasa Keuangan -Foto:Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 15 Agustus 2024 | 03:40 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 143


Surabaya, InfoPublik - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat penerapan prinsip tata kelola dan manajemen risiko di Lembaga Jasa Keuangan melalui penerbitan Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan (POJK SAF LJK).

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK,  Aman Santosa dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024) mengatakan, penerbitan POJK ini merupakan salah satu inisiatif OJK dalam mendukung pengembangan dan penguatan LJK serta menindaklanjuti masukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Peraturan Mahkamah Agung No.13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi.

POJK SAF LJK ini mengatur antara lain: Penjelasan jenis perbuatan yang tergolong fraud; Ruang lingkup pihak yang terlibat meliputi LJK dan organisasi yang dikendalikan, konsumen dan pihak lain yang bekerjasama dengan LJK (termasuk sektor swasta); Kewajiban penyusunan dan penyampaian kebijakan SAF, serta penyampaian laporan kejadian fraud, baik laporan rutin maupun insidental, dan sanksi denda keterlambatan penyampaian yang disesuaikan dengan kompleksitas kegiatan usaha LJK; Kewajiban penerapan fraud detection system disertai peningkatan pemahaman pihak internal dan eksternal yang terkait, dan didukung penerapan manajemen risiko yang memadai. 

Lebih lanjut, pedoman penerapan Strategi Anti Fraud dalam ketentuan ini ditujukan untuk dapat mengarahkan LJK dalam melakukan pengendalian fraud melalui upaya yang tidak hanya ditujukan untuk mencegah, namun juga mendeteksi dan melakukan investigasi serta memperbaiki sistem sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam mengendalikan fraud.

Penerbitan POJK SAF LJK diharapkan dapat mendorong pelaksanaan implementasi anti fraud bagi LJK di bawah pengawasan OJK secara menyeluruh, sehingga tercipta ekosistem keuangan yang kuat dan sehat. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 22 April 2025 | 12:52 WIB
Komisi B DPRD Dukung Disbudpar Terkait Prioritas Pengembangan Desa Wisata di Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 22 April 2025 | 12:55 WIB
GOW Ajak Perempuan Surabaya Tingkatkan Kapasitas Diri
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 22 April 2025 | 12:56 WIB
Usai Dievaluasi, Jalur Longsor Pacet-Cangar Dibuka Terbatas Rabu Besok
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 22 April 2025 | 03:23 WIB
Demi Kelestarian Ekosistem, Warga Gresik Serahkan Dua Elang Paria ke BBKSDA Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 21 April 2025 | 19:05 WIB
Gowes Bareng Dorong Minat Wisatawan Ke Banyuwangi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 21 April 2025 | 19:06 WIB
Bupati Bojonegoro: Mari Tingkatkan Profesional dan Sinergitas
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 21 April 2025 | 19:09 WIB
Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan: Perempuan Miliki Peran Penting dalam Pembangunan