- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Sanggar Widya Pramana Banyuraden Sleman Siap Pentaskan Tari Wira Pertiwi di Jakarta. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 14 Agustus 2024 | 23:17 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 119
Sleman, InfoPublik - Menjelang pentasnya dalam acara bazar The Local Market selama 3 hari yang berlokasi di Urban Forest, Cipete, Jakarta Selatan 16-18 Agustus 2024 mendatang, maka Sanggar Widya Pramana Banyuraden telah melakukan latihan beberapa jenis tarian kreasi baru yang berlangsung di Pendopo Kekandhangan, Dusun Cokrowijayan, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Senin malam (12/8/2024).
Latihan menari dilakukan oleh 3 orang penari dipimpin oleh Endang Ismoyowati yang akan menyajikan salah satu tariannya yaitu tari Wira Pertiwi dengan menggunakan properti atau perlengkapan tarian berupa Sampur, Gunungan Wayang, dan Gendewa Panah, termasuk kostum guna memperkaya ekspresi dan makna tarian, serta menambah dimensi visual dan artistik pada tarian yang dibawakan.
Menurut Endang, properti sangat membantu penari dalam mengkomunikasikan cerita, tema, atau emosi yang ingin disampaikan melalui gerakan. Umpamanya, penggunaan Sampur dalam tari tradisional melambangkan kelembutan dan keanggunan, sedangkan Gendewa Panah dalam tarian perang dapat menggambarkan keberanian dan kekuatan sehingga akan memperkuat karakterisasi dan identitas budaya dalam sebuah pertunjukan.
Sedangkan penggunaan Gunungan Wayang dalam tarian mengandung pesan mengenai keseimbangan antara dunia material dan spiritual yang mencerminkan dinamika antara kekuatan baik dan jahat, keteraturan dan kekacauan, serta perputaran kehidupan.
“Adanya properti memungkinkan penari untuk memperkaya koreografi dan menciptakan variasi gerakan yang lebih kompleks sehingga akan menambah ritme, pola gerakan, atau bahkan menciptakan interaksi antara penari,” jelas Endang di sela jeda latihannya.
Gerakan dalam tari Wira Pertiwi sangat energik dan penuh semangat mencerminkan keberanian dan tekad yang menggambarkan rasa cinta tanah air yang mendalam serta semangat untuk melindungi dan mempertahankan negeri. Sehingga, setiap gerakan di dalamnya memiliki makna simbolis seperti kesiapan untuk berperang, keberanian, dan dedikasi kepada bangsa.
Lebih lanjut, Endang menuturkan bahwa lewat pertunjukan Tari Wira Pertiwi ini, pihak penyelenggara ingin menekankan pentingnya mengingat sejarah perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Di samping itu, Tari Wira Pertiwi yang merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh Maestro Tari Indonesia, Bagong Kussudiardjo dapat dijadikan sarana untuk mengedukasi generasi muda yang hadir dalam acara tersebut.
Menurutnya, di tengah arus globalisasi saat sekarang penting bagi generasi penerus untuk tetap terhubung dengan warisan budaya Indonesia. Melalui penampilan tarian tradisional kegiatan tersebut berupaya menyampaikan pesan bahwa budaya lokal memiliki nilai yang harus dijaga dan dilestarikan lantaran tarian ini menjadi simbol kekuatan dan kebanggaan bangsa Indonesia yang relevan bagi generasi saat ini.
“Tarian ini mencerminkan semangat dan pengorbanan para pejuang yang sejalan dengan tujuan acara yang ingin membangkitkan rasa bangga terhadap produk dan budaya lokal. Dengan memasukkan elemen budaya tradisional seperti tarian, maka The Local Market mengajak pengunjung untuk tidak hanya berbelanja, tetapi juga merenungkan arti dari identitas nasional,” tutupnya. (Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kapanewon Gamping)