:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 7 Agustus 2024 | 07:16 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 97
Pekanbaru, InfoPublik – Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, menekankan pentingnya keuangan inklusif sebagai bagian vital dalam ranah sosial ekonomi.
Menurutnya, inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan stabilitas keuangan di masyarakat.
"Inklusi keuangan ini sangat penting untuk mendorong ekonomi dan stabilitas keuangan masyarakat. Ini merupakan inisiatif untuk menuntaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat," ujar Zulkifli Syukur saat menghadiri acara pembukaan rekening tabungan yang diselenggarakan oleh Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) di Menara Dang Merdu, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Senin (5/8/2024).
Zulkifli juga menambahkan bahwa manfaat dari keuangan inklusif tidak hanya terbatas pada mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan, tetapi juga pada peningkatan perlindungan finansial bagi masyarakat.
Keuangan inklusif sendiri didefinisikan sebagai kondisi ketika setiap anggota masyarakat memiliki akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman, dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Triyoga Laksito, menjelaskan bahwa penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Y, Z, dan Alfa. Menurutnya, kelompok usia ini memiliki potensi besar dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
"Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sangat penting untuk membentuk karakter menabung sejak dini. Generasi muda, yang mayoritas identik dengan peran digitalisasi yang semakin maju, memiliki potensi besar dalam hal ini," terang Triyoga.
Triyoga juga menyoroti bahwa digitalisasi, terutama di bidang keuangan, memungkinkan jangkauan inklusi keuangan yang lebih luas. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman tentang keuangan kepada generasi muda sejak usia dini.
"Menabung sejak dini dapat meningkatkan daya beli di masa mendatang. Kebiasaan menabung ini akan berdampak positif pada perekonomian negara secara keseluruhan," ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, pemerintah telah menginisiasi program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar). Triyoga mengajak semua pihak untuk bersinergi agar masyarakat, terutama pelajar, mendapatkan akses yang tepat terhadap layanan keuangan formal.
"Kami mengimbau para pelajar untuk memanfaatkan jasa keuangan formal dan membuka tabungan. Mari kita dorong program KEJAR agar lebih besar dan masif di Provinsi Riau," ajaknya.
(Mediacenter Riau/mrs)