- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Karang Taruna Sumberrejo Sleman Gelar Pelatihan Panatacara, Untuk Apa? Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 8 Agustus 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 105
Sleman, InfoPublik - Di era milenial ini banyak anak muda yang sudah tak peduli lagi dengan pelestarian bahasa di daerahnya. Jarang sekali yang mampu berbicara dengan unggah-ungguh atau berbahasa jawa halus dengan "Krama Inggil".
Untuk itulah, Karang Taruna Kalurahan Sumberrejo, Tempel menggelar Pelatihan Bahasa, Sastra/Adiwicara, dan Panatacara selama 4 hari, dari hari Senin - Kamis tanggal 5 - 8 Agustus 2024, bertempat di Balai Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel.
Hadir dalam acara pembukaan hari ini, Anjar Purwanto, Lurah Sumberrejo, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Heru Saptono, didampingi Trining Dyah Pawestri, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Sleman, serta Pengurus dan perwakilan anggota Karang Taruna se-Kalurahan Sumberrejo berusia 16-30 tahun sebanyak 30 orang dengan mendatangkan narasumber dihari pertama ini, praktisi MC Bahasa Jawa, Agus Wiranto dari DPD PPY (Paguyuban Panatacara Yogyakarta) Kabupaten Sleman.
Heru Saptono, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa kegiatan ini upaya konkrit untuk memberdayakan pemuda dalam menegaskan urgensi pembinaan karakter berbasis budaya sebagai pondasi penting dalam memperkuat karakter, ketrampilan dan pemahaman terhadap nilai nilai luhur.
"Pemuda adalah tonggak utama perubahan, dengan pondasi karakter yang kokoh dengan ketrampilan budaya dan nilai nilai luhur, mereka akan mampu menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat. Pelatihan Panatacara ini sangat perlu untuk dikembangkan sehingga akan tercipta Panatacara muda, syukur syukur setelah mengikuti pelatihan ini generasi muda Sumberrejo siap terjun menjadi Panatacara, baik untuk acara hajatan maupun acara budaya di lingkungan Kalurahan," ungkap Heru pada Senin (5/8/2024)
Lurah Sumberrejo, Anjar Purwanto, dalam sambutannya memberikan apresiasi dan mengajak agar para kawula muda tetap terus belajar bahasa jawa terutama dalam berpidato di tengah masyarakat.
"Pelatihan ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Bahasa dan sastra bagi generasi muda sehingga dapat melestarikan bahasa dan sastra Jawa. Monggo kegiatan seperti ini semoga besok tahun depan bisa diadakan lagi tapi waktunya lebih intens agar para peserta dapat materi lebih banyak sekaligus latihan praktek MC bahasa jawa langsung," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini disampaikan oleh pemateri bagaimana tips dan trik agar menguasai materi Panatacara dengan baik sehingga juga dapat dijadikan sebagai profesi yang menjanjikan dan menyenangkan oleh para peserta yang hadir ke depannya.
Selama empat hari peserta mendapatkan materi pembelajaran meliputi implementasi nilai-nilai budaya dan pedoman wicara bahasa Jawa oleh Agus Wiranto dari DPD PPY Kabupaten Sleman tentang Renggeping Wicara Jawa.
Pelatihan dengan metode teori, tanya jawab dan praktik, baik berkaitan dengan pamedharsabda maupun mengenal dan mengenakan pakaian adat Jawa.
Selama 4 hari pula peserta akan dilatih bagaimana dasar-dasar dalam tata cara sebagai panatacara dan juga peserta akan praktek pidato seperti pelaksanaan tradisi adat jawa yaitu Pawewahan Pangantin ( hajatan pernikahan). Pidato tersebut membutuhkan 4 peserta didalam 1 kelompok dengan tugasnya sebagai berikut : 1. Panatacara ( pembawa acara) 2. Pambagyo Harjo ( Sambutan Tuan rumah) 3. Pasrah temanten ( penyerahan pengantian pria) 4. Panampi ( menerima penyerahan pengantin pria).
“Sebagai orang awam dalam hal pidato bahasa jawa, sangat penting mengikuti dan mendapatkan pelatihan seperti ini, karena banyak sekali tantangan bahasa yang harus dicermati dan dilatih oleh lidah kita. Bahasa Jawa memang tak semudah bahasa Indonesia namun sebagai orang yang tinggal disini ya harus mampu menguasai bahasa Jawa, karena ini sudah menjadi tradisi kita. Mudah- mudahan tidak sampai disini dan mungkin ada kelanjutan lagi dari pelatihan ini, sampai para peserta bisa mempraktekkannya dan semoga berguna di masyarakat,” tutup Agus Wiranto. (sbd_kimtempel)