: Gubernur Sumbar Mahyelsi pimpin rapat koordinasi penanganan bencana banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Marapi, di Padang, Sabtu (6/4/2024)
Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Minggu, 7 April 2024 | 12:10 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 166
Sumbar, InfoPublik - Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi memimpin rapat koordinasi penanganan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi bersama seluruh Kepala Dinas (Kadis) jajaran terkait di Ruang Rapat Istana Gubernur, Sabtu (6/4/2024).
Rapat koordinasi itu dihadiri Bupati Tanah Datar, Eka Putra serta Bupati Agam Andri Warman secara daring selaku kepala daerah di wilayah yang terdampak bencana. Pada kesempatan itu, Gubenur Mahyeldi kembali memerintahkan seluruh jajaran untuk memprioritaskan keselamatan warga di atas segala-galanya.
“Semua warga yang mesti dievakuasi, harus kita evakuasi. Sediakan pos pengungsian yang layak,” perintah Gubernur Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi juga meminta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar untuk memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan kebutuhan konsumsi dan layanan kesehatan.
“Dapur umum dan posko kesehatan harus berdiri,” tegasnya Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi mengungkapkan, sejak kemarin, pengerukan sedimen banjir lahar dingin yang menutup akses jalan, sudah mulai dilakukan oleh Dinas terkait.
Langkah selanjutnya, adalah penanganan jangkah menengah seperti pengerukan sedimen material erupsi yang masih ada di bagian hulu sungai. Sedimen abu vulkanis harus segera dikeruk agar aliran sungai tidak meluber keluar saat intensitas hujan tinggi.
“Melalui Dinas BMCKTR, kita akan melakukan pengerukan badan sungai. Dari total 23 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, ada 5 yang terdampak. Itulah nanti yang akan kita keruk,” ujar Mahyeldi.
Terkait dengan tahapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab-Rekon) atau penanganan jangka panjang, Gubernur Mahyeldi mengaku bahwa pihaknya masih menunggu laporan dan hasil pendataan tuntas dari kabupaten/kota terdampak.
Data laporan itu, adalah dasar pijakan awal bagi Pemprov Sumbar untuk melakukan pengambilan keputusan yang diperlukan selanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudi Rinaldy memastikan, banjir lahar dingin yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar kemarin, tidak menimbulkan korban jiwa karena adanya sinergi dengan seluruh pihak.
Ia menyebut, sebelum terjadinya bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan peta dan simulasi potensi dampak bencana erupsi Gunung Marapi.
Langkah itu juga diikuti oleh Badan Mitigasi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terus mengirimkan laporan prediksi cuaca seluruh wilayah Sumbar secara periodik.
“Output kedua lembaga tersebut sangat membantu kita dalam menyiapkan langkah antisipasi. Jadi ketika prediksi itu benar, kita menjadi lebih siap dan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan terutama keselamatan jiwa,” ucap Rudy Rinaldy.
Rudi mengimbau masyarakat agar sementara tidak beraktivitas di radius 4,5 KM dari kawah Gunung serta di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Sebab intensitas hujan di sekitar kawasan tersebut masih tinggi dan aktivitas Gunung Marapi masih sangat fluktuatif.(adp/doa/Diskominfotik Sumbar)