Untuk Mengurangi Sampah, Masyarakat Diimbau tak Gunakan Koran Sebagai Alas Salat Idulfitri

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 9 April 2024 | 22:31 WIB - Redaktur: Elvira - 5K


Lumajang, InfoPublik - Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri, Indonesia kembali dihadapkan dengan tantangan peningkatan jumlah sampah yang tak terhindarkan. Namun, tahun ini terobosan yang menarik perhatian telah muncul dalam upaya mengatasi masalah ini.

Pemerintah dalam upaya untuk mengurangi dampak sampah, mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan lama dalam melaksanakan salat Idulfitri. Salah satu langkah signifikan adalah dengan mengimbau agar masyarakat meninggalkan tradisi menggunakan alas salat dari kertas koran.

Dalam rangka mendukung pengurangan sampah, masyarakat didorong untuk mengambil langkah-langkah praktis, seperti membawa peralatan salat dari rumah dan menggunakan alas sajadah yang dapat digunakan berulang kali. Tidak hanya itu, menghindari membawa makanan dan minuman ke tempat salat juga menjadi langkah penting dalam upaya ini.

Surat edaran resmi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Nomor : 660/667/427.47/2024 Perihal Pengendalian Sampah Hari Raya Idulfitri 2024 yang mengacu pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repbulik Indonesia Nomor SE.5 Tahun 2024, tidak hanya sekadar imbauan, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. Dalam surat edaran tersebut, terdapat arahan bagi panitia salat Idulfitri untuk membentuk petugas khusus yang bertugas menjaga kebersihan tempat ibadah.

Saat dimintai keterangan di sela kesibukannya, Selasa (9/4/2024), Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang Hertutik, menyampaikan bahwa langkah-langkah tersebut tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga diikuti dengan tindakan nyata. Tim kebersihan dan armada kebersihan disiagakan untuk menjaga kebersihan dan menangani sampah secara efektif.

Dengan demikian, langkah-langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat setempat tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah secara langsung, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.

“Melalui upaya bersama ini, diharapkan tradisi beribadah dapat dipertahankan sambil menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang,” harapnya. (MC Kab. Lumajang/Fd/An-m)