: Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura bersama tim untuk meninjau kawasan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Marapi, Senin (8/4/2024).
Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Selasa, 9 April 2024 | 21:06 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 184
Sumbar, Infopublik - Menindaklanjuti surat Gubernur Sumatera Barat kepada Menteri Pertanian No.300.2/548/DPTPH/III/2024 tanggal 13 Maret 2024 perihal Permohonan Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (Saprodi), Mentan RI menindaklanjutinya dengan menugaskan tim untuk meninjau kawasan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Marapi, Senin (8/4/2024).
Tim yang dipimpin Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura, Dr Jekvy Hendra, bersama Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura, BSIP Husnain, serta didampingi Kadisbuntanhor Sumbar Febrina Tri Susila melakukan kunjungan di tiga titik di tiga kabupaten kota yang berbeda, yang terdampak banjir lahar dingin paling parah.
Kunjungan diawali ke Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang Kota Padang Panjang. Kedua keluarahan ini terdampak debu erupsi pada tanaman cabai serta terdampak banjir lahar dingin pada tanaman padi. Kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar di Nagari Aia Angek yang terdampak erupsi pada tanaman cabe dan tomat. Terakhir ke Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Bukik Batabuah. Di nagari ini hamparan pertanaman kol/lobak dan sawah tertimbun material lahar dingin.
"Tercatat, data luas lahan terdampak erupsi Marapi mencapai 3.144,13 Ha, dengan rincian di Kabupaten Tanah Datar 2.100 Ha lahan hortikultura, Kabupaten Agam 988,21 Ha lahan Hortikultura dan Kota Padang Panjang sebanyak 55,92 Ha lahan Hortikultura," ungkap Dr Jekvy Hendra.
Sedangkan luas lahan terdampak banjir lahar dingin sebanyak 89,5 Ha, tersebar di Kabupaten Tanah Datar 4 Ha lahan sawah, Kabupaten Agam 84,5 Ha dengan rincian 7,5 Ha lahan hortikultura dan 77 Ha lahan sawah serta Kota Padang Panjang sebanyak 1 Ha lahan sawah.
Turut mendampingi kunjungan ini Kabid Hortikultura Rezki Hidayat, Ka. UPTD BPTPH Afnelly, serta Ka. BSIP Sumbar Dr. Rustam beserta Penyuluh Pertanian Muda BSIP Sumbar, Hanif Gusrianto.
Hadir juga sebagai pendamping tingkat kabupaten kota Kadistan Tanah Datar, Kadistan Padang Panjang, Kabid Hortikultura Distan Agam, penyuluh pertanian serta pengawas organisme pengganggu tanaman, walinagari dan ketua kelompok tani setempat.(doa/Diskominfotik Sumbar)