Gubernur Mahyeldi: Kritikan itu Tanda Sayang Dengan Sumbar

: Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengomentari kritikan sebagai wujud tanda sayang kepada pemerintah, saat menghadiri Halal bi Halal di Universitas Andalas, Padang, Selasa (16/4/2024)


Oleh MC PROV SUMATERA BARAT, Rabu, 17 April 2024 | 12:16 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 211


Sumbar, InfoPublik - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menanggapi kritikan yang ditujukan kepadanya dan Pemprov Sumbar dengan positif. Menurutnya, kritikan tersebut merupakan tanda cinta dan sayang, sekaligus masukan berharga untuk kemajuan Sumbar di masa depan.

“Kritikan itu tanda sayang. Silakan Gubernurnya dikritik, karena memang saya sudah sampaikan ke jajaran pemerintah Provinsi, kalau ada yang membuat kritikan, tidak usah dikomentari kritikannya, karena itu (artinya) tambah sayang dengan Sumatra Barat,” ujar Mahyeldi dalam acara Halalbihalal Unand di Kampus Unand, Limau Manis, Padang, Selasa (16/4/2024).

Mahyeldi juga meminta maaf atas segala kekurangan selama kepemimpinannya. Ia menekankan bahwa dirinya dan jajaran Pemprov Sumbar selalu terbuka untuk menerima masukan dan kritikan demi kemajuan Sumbar.

“Mohon maaf terlebih terkurang kalau ada hal-hal yang kurang berkenan atas nama pribadi, kemudian atas nama pemerintah provinsi Sumatra Barat. Kami juga mohon maaf, kalaulah seandainya apa yang kami lakukan selama ini, ya mungkin, tidak sesuai, tidak cocok, kemudian tidak tepat, dengan harapan daripada Universitas Andalas, maka kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur Mahyeldi.

Lebih lanjut, Mahyeldi mengapresiasi kritikan dari Universitas Andalas (Unand) yang dinilai konstruktif dan memberikan solusi.

“Apalagi kritikan dari Universitas Andalas berbeda dengan kritikan yang lain, kritikan dari Andalas, ada solusinya ada langkah-langkah solusinya,” ungkap Mahyeldi.

Mahyeldi menyadari bahwa dirinya manusia biasa dengan segala keterbatasannya. Ia pun mendorong masyarakat untuk terus memberikan kritikan dan masukan demi kemajuan Sumbar di masa depan.

“Gubernur Sumatra Barat adalah manusia biasa, bukan malaikat, bukan nabi, maka sehingga itu banyak kekurangan, terbatasnya, silakan berikan kritikan dan masukan-masukan dalam rangka untuk kesempurnaan dan dalam rangka untuk kebaikan di masa yang mendatang,” pungkasnya.(adp/doa/Diskominfotik Sumbar)