Peringati Hardiknas 2024, Bupati Belu Bacakan Pidato Mendikbudristek RI

: Bupati Kabupaten Belu saat memimpin upacara peringatan Hardiknas di halaman Kantor Bupati Belu, Kamis (2/5/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BELU, Minggu, 5 Mei 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 219


Kab. Belu, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Belu melaksanakan upacara bendera Hari Pendidikan Nasional. Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, bertindak sebagai pembina upacara, Kamis (2/5/2024), di halaman Kantor Bupati Belu.

Upacara tersebut dihadiri Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens; Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE., M.Si.; Forkopimda Kabupaten Belu; Ketua TP PKK, Dra. Freny Sumantri Taolin; Staf Ahli Bupati; para asisten, pengurus OPD; pengurus BUMN/BUMD; Rektor UNHAN; peserta upacara dari SD, SMP, SMA, hingga para guru; Satpol PP; ASN; mahasiswa Stisip Fajar Timur Atambua; Akper Belu; Unhan Benboy; dan para tokoh masyarakat.

Dalam amanatnya, Taolin membacakan pidato Mendikbudristek RI bahwa lima tahun terakhir adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanannya di Kemendikbudristek.

"Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan saya tentang tantangan dan kesempatan yang ada untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” tutur Bupati Belu, membacakan isi pidato Mendikbudristek.

"Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni Pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, Pandemi memberikan kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat," katanya lagi.

Taolin melanjutkan, ombak kencang dan karang tinggi sudah dilewati bersama. "Kini kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," ujarnya.

"Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi," paparnya.

“Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” ujarnya lagi.

"Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan Bapak dan Ibu lakukan. Dengan penuh harapan saya titipkan Merdeka Belajar kepada anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," katanya lagi.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” tuturnya lagi. (MC Kab. Belu)