- Oleh MC KOTA TIDORE
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:44 WIB
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 29 Juli 2024 | 12:52 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 133
Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sleman mengundang 315 tokoh agama dan tokoh masyarakat se-kabupaten untuk mengikuti pembinaan tokoh agama/ masyarakat pada Sabtu 27 Juli 2024. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menekankan, pentingnya menerapkan kerukunan antarumat beragama dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujud Kabupaten Sleman yang aman, tenteram, dan sentosa sesuai Pancasila.
“Guna mewujudkan kerukunan, diperlukan komunikasi, silahturahmi, juga koordinasi, agar pandangan yang berbeda dapat diwujudkan dalam satu tujuan yaitu Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Kustini di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.
Menurutnya, di sinilah peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan, yakni bagaimana mereka yang menjadi panutan masyarakat diharapkan dapat memberikan masukan bagaimana untuk merajut perbedaan-perbedaan yang tidak bisa dipungkiri pasti ada dalam berkehidupan sosial.
Juga untuk membangun Kabupaten Sleman yang harus dimaknai sebagai rumah bersama, Bupati mengajak seluruh lapisan masyarakat agar membiasakan untuk memilah sampah di tempat masing-masing. “Sehingga akan tetap terjaga Sleman yang sehat dan bersih,” tambah Bupati Kustini.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sleman didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Asisten III Kabupaten Sleman, Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan serta Kerukunan Umat Beragama, Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB itu diawali dengan doa, selanjutnya flashmob mahasiswa ISI Yogyakarta, didampingi Dimas dan Diajeng Sleman 2024, mengajak seluruh hadirin untuk bernyanyi dan berjoget bersama.
Kegiatan juga diisi dengan penampilan seni budaya lintas agama, seperti tari Pendet yang mewakili agama Hindu, dilanjutkan paduan suara wakili agama Kristen, disusul tarian Badui dari Kapanewon Tempel, serta penampilan yang terakhir musik kontemporer dari agama Katolik. (Harmaji - KIM Prambanan)