Karapan Sapi Brujul Probolinggo Tarik Perhatian Global

: Ratusan Fotografer Mancanegara Abadikan Event Karapan Sapi Brujul


Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Minggu, 28 Juli 2024 | 16:00 WIB - Redaktur: Juli - 291


Wonoasih, InfoPublik - Kota Probolinggo kembali menarik perhatian dunia dengan tradisi lokalnya, Karapan Sapi Brujul, yang sukses menarik kunjungan komunitas fotografer internasional dari Photography Society of America (PSA).

Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 27 Juni 2024, di Lapangan Karapan Sapi Brujul, Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih.

Karapan Sapi Brujul, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sejak 2019, menyajikan pertunjukan unik berupa perlombaan sapi berlumpur sejauh 200 meter.

Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh fotografer lokal tetapi juga oleh sekitar 220 fotografer internasional dari 23 negara.

Pj. Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, memulai acara dengan melepas 1.500 merpati sebagai simbol pembukaan. Bersama Asisten Administrasi Pemerintahan, Madihah, dan Kepala Dispopar, Rahmadeta Antariksa, beliau secara resmi melepas peserta perlombaan.

Dalam kesempatan ini, Nurkholis menekankan pentingnya Karapan Sapi Brujul sebagai bagian dari promosi pariwisata Kota Probolinggo dan mengungkapkan bahwa event ini telah dimasukkan dalam kalender tahunan destinasi wisata kota.

“Partisipasi 220 fotografer dari PSA akan membantu mempromosikan Kota Probolinggo di tingkat internasional,” ujar Nurkholis.

Ia berharap, event tahunan ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Probolinggo.

Hendra, salah satu fotografer dari Surabaya yang juga anggota PSA, mengungkapkan kekagumannya terhadap keunikan budaya dan keindahan Kota Probolinggo. “Budaya agraris dan karapan sapi yang digelar di areal pertanian berlumpur memberikan warna tersendiri bagi destinasi ini,” katanya.

Kepala Dispopar Rahamadeta Antariksa menambahkan, kehadiran komunitas fotografer internasional berdampak positif pada sektor ekonomi, terutama perhotelan.

“Dengan 220 tamu dari luar negeri, okupansi hotel di Kota Probolinggo penuh. Kami berharap, ke depan Kota Probolinggo semakin dikenal dan banyak dikunjungi,” jelasnya.

Karapan Sapi Brujul membuktikan dirinya sebagai daya tarik wisata yang tidak hanya mempertahankan nilai budaya tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal.